KETUA MPW Pemuda Pancasila Riau, Arsadianto Rachman (Anto Rachman) menggelar konferensi pers secara khusus untuk menjelaskan isi pidatonya mengajak perang terhadap umat Islam, Selasa, 12 Maret 2019.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Riau, Arsadianto Rachman, membantah dirinya mengajak perang terhadap umat Islam seperti yang beredar dalam potongan video kemudian viral di media sosial awal pekan ini.
Dalam cuplikan video tersebut, Anto Rachman, sapaannya, berpidato Pemuda Pancasila harus siap untuk berjuang dan menhadapi kekerasan Islam garis keras ini di lapangan.
"Saya aja sekarang mobil saya pakai loreng saya bikin Jokowinya. Saya tunggu kerikilnya saja ini. Kerikil yang tendang mobil kita, baru kita serbu FPI dan HTI. Siappp Razia. Maaf Pak, soalnya yang bisa menghadang ini cuma kami Pak," transkrip pidato Anto Rachman di video yang kemudian viral di Pekanbaru.
Menghadapi situasi seperti ini, Anro Rachman kemudian melaporkan apa ia alami ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrisus) Polda Riau, Selasa, 12 Maret 2019.
"Saya ini muslim tulen. Tidak ada perkataan saya untuk menyampaikan peperangan dengan Islam," tegas Anto Rachman, saat menggelar konferensi pers, Selasa, 12 Maret 2019.
Ia menjelaksan, video tersebut merupak hoax. Ini, tuturnya, merupakan hoax yang bisa mengacaukan negara Indonesia, sehingga harus segera diklarifikasi.
"Ini adalah suatu hoax bisa mengacaukan negara. Saya sampaikan ke masyarakat itu adalah hoax," tambahnya.
Anto mengakui, orang di dalam video tersebut adalah dirinya. Namun video itu berisikan kata sambutannya dalam pertemuan internal Pemuda Pancasila dalam rangka pembekalan untuk pemenangan Jokowi, Sabtu, 9 Maret 2019 silam.
"Saya keturunan muslim yang menganut Islam moderat, memang sekarang saya dalam posisi menghadapi peristiwa Islam moderat vs Islam garis keras, tapi tidak ada percakapan saya meminta peperangan," tuturnya.
Untuk itu, Anto dan Pemuda Pancasila saat ini sudah melaporkan hoax tersebut ke Polda Riau. Ia menduga ada pihak sengaja membuat onar dengan menyebarkan potongan video tersebut.
"Kita sudah laporkan ke Ditreskrimsus. Kita minta polisi bisa mencari siapa pembuat dan penyebar hoax ini," terang Anto.
Diketahui, setelah mengetahui beredarnya video tersebut di berbagai platform medsos, MPW Pemuda Pancasila langsung menggelar konferensi pers untuk meluruskan kabar tersebut.