Sempat Sekolah Libur, Pulau Rupat Selasa Pagi Diguyur Hujan

Suasana-Kota-Bengkalis.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ANDRIAS)

Laporan: ANDRIAS 

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Usai ditetapkan Status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis, hingga Selasa, 19 Februari 2019, di beberapa kecamatan asap kabut belum menyelimuti. 

Seperti di Kecamatan Bukit Batu, belum ada tanda munculnya asap, sedangkan di Rupat, Selasa pagi diguyur hujan. Informasi dirangkum RIAUONLINE.CO.ID, aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya.

Bahkan, tanda-tanda akan muncul asap tidak terjadi seperti melanda Kota Dumai dan Rohil selama sepekan silam. Yulis (37), warga Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, mengatakan, kebakaran lahan terjadi sepekan belakangang ini tidak berdampak hingga ke Kota Bengkalis.

Menurutnya, lokasi kebakaran memang terjadi di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, tetapi asapnya mengarah ke Dumai.

"Untuk di Kota Bengkalis sendiri belum ada tanda-tanda asap dan kita lihat aktifitaspun berjalan normal seperti biasanya," kata Yulis,  Selasa 19 Februari 2019.


Sementara itu, Saleh (31), warga Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat mengakui, lokasi lahan terbakar sudah padam. Sehingga kondisi cuaca tidak lagi mencekam seperti sebelumnya. Namun, ia mengakui kabut asap masih terlihat tebal.

"Kendatipun asap, Alhamdulillah pagi tadi sekitar pukul 09.WIB diguyur hujan lebat, sehingga asap dapat sedikiti berkurang," kata Saleh melalui telepon seluler.

Ia mengakui, seminggu belakangan ini dampak dari Karhutla memang terasa di Kecamatan Rupat. Bahkan ada sekolah sekolah yang diliburkan.

"Belakang ini, memang dampak dari kebakaran itu menimbulkan asap tebal. Sehingga menganggu aktifitas warga. Bahkan, ada sekolah di desa terpaksa meliburkan murid-muridnya," ungkap Soleh.

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu, Syafri Safi'i. Ia mengatakan, belum ada tanda asap diakibatkan kebakaran tersebut.

"Di sini panas terik Wak, kondisi normal dan aktifitas warga kita berjalan seperti biasanya, Artinya, tidak ada tanda asap sampai ke sini" ujar Syafri di kantor desa.

Selain di daratan, kondisi jarak pandang di lautan pun masih terlihat normal. Bahkan aktifitas keberangkatan kapal pun masih terlihat normal.

"Hingga saat ini, pelayaran masih berjalan seperti biasa dan jarak pandangan masih normal belum ada tanda tanda terganggu akibat asap," jelas Kepala Tata Usaha Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis, Syafrizal.