M Ali (41) nelayan Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis yang menemukan WNA asal Myanmar hanyut di laut pesisir Bengkalis
(Andrias)
Laporan : ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Nelayan Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau menyelamatkan seorang warga Negara Asing (WNA) yang ditemukan di tengah laut, Rabu 13 Februari 2019 sekitar Pukul 01.00 WIB siang kemarin. Rupanya nelayan tersebut sempat mendengarkan jeritan dan lambaian tangan.
M. Ali (41) nelayan yang menemukan WNA ditemui RIAUONLINE.CO.ID dikediamanya Gg Keluarga Dusun III Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis mengaku tidak menyangka bahwa yang dilihatnya saat itu adalah sesosok tubuh manusia.
Diawal cerita Ali, mengatakan saat itu dirinya sedang membentangkan menjaring di tengah laut dan seperti biasa usai membentangkan jaring dirinyapun istirahat didalam rumah (tenda) kapal.
"Saat itu kan, saya selesai siap mengintai jaring lalu saye kedalam tenda kapal tuk 'goleng' rehat. Selepas tu, saya dengo jerit, tapi jerit ajo (tidak seperti jerit kito,red) cume 0000aaa.... lalu saya pandang lah ke darat tak ade apo apo," cerita Ali kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis 14 Februari 2019 dikediamanya Gg Keluarga, Desa Kuala Alam.
Pria berpawakan kecil, berbadan kurus ini pun kembali menuturkan setelah mencari sumber suara itu ditemukan olehnya sesosok manusia dengan kondisi tanpa baju dan celana hanya menggunakan celana dalam saja. Kondisi muka yang sudah pucat, pria yang diakui Ali berbadan besar itupun langsung dibantu untuk naik sampannya.
"Sekitar jam satu saye lihat KM dumai expres lewat, saye mendengar lagi teriakan itu. Tak senang hati saya, tulah saye keluar lagi dari kamar mesin untuk jengah lah ke darat, tapi tak saye lihat cuma kawan sesama nelayan. lalu saya lihatlah ke tengah, nampaklah kepalo bulat warna hitam, tak sangkelah saye orang de, die tekapang lalu die melambikan tangan. Sayepun lucutlah tali letak bendera dan saya tujulah die," kata Ali dengan logat melayu kentalnya.
Selanjutnya, Ali pun tidak menyangka kalau orang yang dibantu naik kekapalnya itu adalah warga negara Asing yang hanyut. Dalam pikiran pria yang mengaku telah puluhan tahun menjaring dilaut karena tradisi orang tuanya itupun mengatakan hanya terlintas untuk menolong.
"Saye tidak tahu die tu warga negara Asing. hanya terlintas dalam benak saya hanya menolong sesama manusia," tuturnya.
Selanjutnya, dikarenakan masih melanjutkan katifitasnya menjaring ikan. Alipun menitipkan korban yang baru diselamatkan ke teman sesama nelayan untuk dibawa kedarat.
"Saye masih narik jaring, saya titipkanlah korban kekawan yang ke darat. Ingat saye orang cino gak ataupu orang asli. Saye pun tak ngerti die cakap ape. Bahkan sempat die minta rokok ke saye tapi hanye gunekan syarat tangan aje," terang Ali.
Diakhir ceritanya, Ali pun mengakui saat membantu korban yang ternyata WNA asal Myanmar dirinya melihat kapal besar yang dipercayanya adalah kapal pukat yang bukan milik warga negara Indonesia seperti biasa dilihatnya.
"Saat itu, saya melihat kapal pukat (kapal bubu) lewat, kapal kayu besar dengan tiang yang tinggi. Saya yakin itu kapal yang ditumpanginya. karena setelah saya menyelamatkan korban saya kembali melihat kapal bubu itu patah balik melihat sekitar lokasi kami temukan korban," pungkas Ali diakhir ceritanya.
Terpisah, Kapolres Bengkalis, AKBP Yusup Rahmanto dikonfirmasi melalui Kepala Satuan Polair, AKP Yudi Franata membenarkan peristiwa itu dan mengatakan, pihaknya mendapat informasi itu dari warga, Rabu petang sekitar pukul 03.00 WIB.
"Kami langsung mendatangi lokasi tempat korban dievakuasi disalah satu rumah warga Desa Kuala Alam, kemudian membawa korban ke Polair untuk dilakukan penyelidikan intensif," kata AKP Yudi Franata, Kamis 14 Februari 2019 di bengkalis.
Yudi Franata mengungkapkan pria yang hanyut itu bernama Cocom Bo warga negara Myanmar. Korban ditemukan oleh nelayan desa kuala Alam, M. Ali (41), sekitar pukul 01.00 WIB siang.
"Dari keterangan warga, bersangkutan ditemukan nelayan Desa Kuala Alam dengan kondisi tanpa busana dan hanya menggunakan celana dalam saja. Bersangkutan hanya menggengan pelastik hitam yang berisikan dompet dan hanphone," pungkas kasat