Dua Bocah Jadi Korban Banjir di Indragiri Hulu

Jenazah1.jpg
(INTERNET)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dua bayi di Indragiri Hulu (Inhu) menjadi korban banjir yang telah melanda di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Kedua bocah malang yang harus menghembuskan nafas terakhir akibat bencana alam yang terjadi setelah meningkatnya curah hujan di sebagian besar wilayah Riau tersebut masing-masing adalah bayi berusia 11 bulan berinsial USM dan seorang bocah 7 tahun berinisial D.

PS Paur Humas Polres Indragiri Hulu Bripka Misran mengatakan, peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (10/11), di Kecamatan Kuala Cenaku. Saat itu seorang bocah perempuan yang baru berusia 11 bulan inisial USM ditemukan mengapung di samping rumahnya.

Putri dari Reno Saputra (27) dan Syarifah Mutiah (23) domisili di Dusun Mekar Jaya Desa Kuala Cenaku ditinggal ibunya yang pergi mandi. Padahal, ketinggian air banjir di luar rumahnya sekitar 50 Centimeter.

“Saat dititip itu, nenek korban bernama Agustina sedang menyetrika baju sambil menonton televisi," katanya, Senin.

Tiba-tiba Agustina sadar kalau cucunya beranjak dari dalam keluar rumah. Setelah dicari, korban tak kunjung ditemukan. Agustina memberitahukan kepada ibu korban.

"Mereka kembali mencari korban hingga ke rumah tetangga. Beberapa menit kemudian, akhirnya korban ditemukan mengapung di genangan banjir,” ucapnya.


Hari itu juga, di lokasi yang berbeda seorang bocah bernama Dimas Febrianto (7) ditemukan tersangkut di pohon. Warga melaporkan bahwa korban terseret banjir di Jalan Teluk Erong Kelurahan Kampung Dagang Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu.

Putra pasangan Sugiarto (37) dan Lis Rumansyah (35) yang berdomisili di Jalan Pasir Jaya RT 07 RW 04 Desa Kuba Kecamatan Rengat, bersama ibu dan abangnya Endah Aprianda Pratama (11) pergi dari rumah menuju ke lokasi banjir.

“Saat main air, abang korban melihat ada tangan orang yang terseret arus air banjir, namun tidak tahu itu adiknya. Endah pergi mencari sang ibu dan menanyakan keberadaan korban, namun si ibu juga tidak tahu,” kata Misran.

Mereka kemudian memutuskan untuk mencari korban dan meminta pertolongan warga sekitar. Setelah dilakukan pencarian oleh warga sekira pukul 17.45 Wib korban ditemukan tersangkut di sebuah batang pohon. Keluarga korban menjerit histeris melihat jasad korban.

Atas insiden kematian dua bocah malang tersebut, Misran mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terutama saat banjir terjadi dan menggenangi rumah-rumah warga. (**)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE  

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id