RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jika Ustad Abdul Somad berceramah mengupas soal Islam, itu sudah biasa. Namun, bagaimana halnya jika Ustad asal Riau itu memimpin pelelangan sebuah kaligrafi?
Ini terjadi saat UAS, demikian ia akrab disapa, saat berceramah, mengumumkan akan dilakukan pelelangan guna membantu pembangunan gedung asrama santri.
UAS kemudian memulai lelang dengan melakukan pembukaan harga penawaran sebuah kaligrafi senilai Rp 50 juta bertuliskan ayat kursi. Kaligrafi tersebut ditulis langsung oleh H Muktamar, kaligrafi nasional.
Baca Juga:
Jokowi, Bayarlah Utang Rp 1,9 Triliun Ke Rakyat Riau
Tak Hadir Dalam 60 Menit, UAS 'Ultimatum' Menteri Susi, Kita Tenggelamkan
"Kalau kita infakkan harta kita untuk akhirat, maka pahalanya akan kita dapatkan di akhirat. Kalau harta kita untuk dunia, sia-sia saja. Inilah caranya kita berinfak. Kita buka lelang dengan harga Rp 100 juta, namun kita buka dulu di tengah-tengah Rp 50 juta," kata UAS, saat melelang kaligrafi tersebut, Rabu, 3 Oktober 2018, di Al-Ihsan Boarding School, Kubang Jaya, Kampar, Riau.
Setelah dinanti sekitar 15 menit, penawaran UAS dilanjutkan dipandu seorang pembawa lelang, belum ada satupun yang tertarik menebus lelang tersebut.
Akhirnya, seorang ibu berbaju hijau menghubungi panitia dan tertarik untuk membeli kaligrafi tersebut seharga Rp 30 juta, bukan Rp 50 juta, seperti penawaran UAS kala membuka lelang.
"Namun untuk meringankan bapak dan ibu yang ada di sini. Kaligrafi ini dapat diambil dengan harga Rp 50 juta saja. Berlaku untuk kelipatannya," jelasnya.
Ustad Abdul Somad mengatakan, pondok pesantren ini telah banyak mencetak anak-anak mengerti tentang agama Islam. Tidak hanya itu, ilmu pengetahuan lain juga.
"Karena kaya itu dilihat bukan dari seberapa banyak mobil kita, seberapa banyak rumah mewah kita, tapi seberapa bayak kita menyumbangkan harta ke IBS ini," ajaknya.
Akhirnya kaligrafi tersebut diputuskan menjadi milik sang ibu tersebut. Sang ibu tak hanya membawa kaligrafi semata saja, ia juga membawa tanda tangan UAS dan H Muktamar, penulis tulisan indah Arab itu ke rumahnya.
Kaligrafi ini dibuat warga Riau. Karyanya telah sampai ke Malaysia dan Brunei Darussalam. Saat pelelangan, kaligrafi itu dibanderol seharga Rp 100 juta saja.
Klik Juga:
Pesan Non Muslim Untuk Ustaz Abdul Somad
UAS Berduka, Tabligh Akbar Di Bukit Barisan Terpaksa Diundur
Pada kesempatan sama, Pimpinan IBS Riauz, Misran Agusmar mengatakan, selain menggalang dana melalui pelelangan kaligrafi, mereka juga turut menerima bantuan dalam bentuk lainnya agar pembangunan asrama diperuntukkan bagi santrinya tersebut lekas terwujud.
"Untuk pembangunan asrama satu lantai membutuhkan biaya sebesar Rp 3.3 miliar untuk ukuran seluas 1.040 m2. Artinya tiap meternya kami membutuhkan biaya Rp 3.3 juta," jelasnya.
Namun disayangkan, untuk angka Rp 50 juta, pada saat itu hanya mampu ditembus oleh satu orang. Sedangkan sisanya ditembus oleh masyarakat dengan kisaran harga Rp 25- Rp 30 juta.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id