RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita membantah bahwa ke-55 siswinya terkena dampak dari perbuatan oleh seorang siswa yang dianggap sudah keterlaluan, sehingga nekat menyayat tangannya sendiri.
Perbuatan ke-55 siswinya tersebut, disebut-sebut berawal dari tingkah seorang siswi yang diduga akibat meminum minuman berenergi merek Torpedo.
"Jadi tidak ada kaitannya dari 55 siswi kami itu dengan anak yang satu ini. Kalau anak yang satu ini memang nakal untuk anak seusianya," katanya, Selasa, 2 Oktober 2018.
Lily mengungkap kejadian itu berawal dari razia yang pihaknya lakukan pada Jumat, 7 September 2018. Ditemukan goresan bekas sayatan pada 55 siswi. Ditambah satu anak yang kedapatan membawa smartphone.
"Dari satu anak yang membawa hp berkamera ini kami dapatkan dalam hpnya video yang tidak senonoh. Lalu kami lakukan tes beserta dengan 55 siswi kami. Ternyata satu anak ini positif mengandung zat Benzo," jelasnya.
Baca Juga 55 Siswi SMP Sayat Tangan, Kepsek: Tak Ada Kaitan dengan Narkoba
Lily menambahkan bahwa seorang anak tersebut mengakui telah mengkonsumsi minuman Torpedo sebanyak 3 kali dalam sehari. Bahkan, saat dirinya berada dalam pengaruh dari dampak terburuk dari warung intenet (warnet).
"Nakal anak kami ini lain. Dia ini pintar sebenarnya. Memang hampir tinggal. Tapi tidak. Dia bahkan sudah menghasilkan uang dari permainan itu dari warnet. Jual akun. Seperti itu," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pemberantasan dan Penindakkan BNN Provinsi Riau, AKBP Haldun mengatakan minuman Torpedo yang diminum salah satu siswi tersebut tidak mengandung Benzo, yang kerap disalahgunakan.
"Benzo itu juga ada yang dijadikan untuk obat bius dan obat kuat. Tapi di minuman itu (Torpedo) tidak. Karena telah terdaftar di Balai BPOM RI. Hanya saja minuman itu kan tidak dianjurkan untuk anak-anak dan ibu hamil," jelasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id