Unjuk Rasa Tolak #2019gantipresiden, Ini Kata GM Bandara SSK II

Suasana-jalan-masuk-Bandara-SSK-II.jpg

RIAU ONLINE, PEKANBARU - General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait menyayangkan aksi unjuk rasa Tolak #2019gantipresiden yang menggangu arus lalu lintas baik dari bandara maupun menuju bandara sore ini. Sesuai aturan perundang-undangan dijelaskan bahwa tidak dibenarkan melakukan aksi unjuk rasa di kawasan bandara.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa bandara sebagai objek vital nasional. Oleh sebab itu dilarang untuk melakukan kegiatan unjuk rasa ataupun yang sejenisnya," ujarnya, Sabtu, 25 Agustus 2018.

Namun sejauh ini aktivitas penerbangan di Bandara SKK II masih normal.

"Penerbangan tidak ada masalah, baik kedatangan maupun keberangkatan," ujar Jaya Tahoma.

Jaya Tahoma mengucapkan terimakasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang sudah memberikan pengamanan di luar bandara. "Kami mengucapkan terimakasih atas kerjasama semua pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban bandara," tuturnya.


Menurut Pasal 210 Undang Undang penerbangan bahwa setiap orang dilarang berada di daerah tertentu di bandar udara, membuat halangan, dan atau melakukan kegiatan lain di kawasan keselamatan operasi penerbangan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Kecuali memperoleh izin dari otoritas bandar udara.

Jika melanggar, sanksinya yang diatur dalam pasal 421 UU penerbangan setiap orang berada di daerah tertentu di bandar udara tanpa memperoleh izin dari otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dapat dipidana dengan penjara paling lama tiga tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Ratusan massa menggeruduk Bandara Sultan Syarif Kasim Riau, Sabtu, 25 Agustus 2018 untuk menghadang kedatangan Presidium Pusat #2019 Ganti Presiden masih bertahan di depan pagar.

Massa bakar membakar sejumlah ban di depan pagar yang dijaga ketat oleh aparat keamanan kepolisian bahkan TNI.

"Pulangkan dia, pulangkan dia, kami cinta damai," kata massa aksi.

Keadaan memanas karena massa aksi mulai bertindak anarkis dengan melakukan pelemparan botol minuman air mineral ke arah mobil yang diduga membawa Neno Warisman.