Manggala Agni Akui Masyarakat Kucing-kucingan Buka Lahan Gambut

Manggala-agni.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Daerah Operasi (Ka Daops) Manggala Agni Pekanbaru Edwin Putra mengakui hingga saat ini pihaknya masih menanggung beban apabila bertemu dengan masyarakat terkait himbauan untuk tidak membakar lahan gambut.

Hal tersebut dikatakan Edwin, karena berdasarkan pendapat masyarakat tidak ada cara efektif untuk melakukan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) selain dibakar.

"Masyarakat masih beranggapan bahwa PLTB paling efisien itu dengan membakar lahan, kalau dilakukan dengan cara mencabut pohon seperti sekarang itu memakan waktu yang lama," ungkap Edwin, Minggu, 19 Agustus 2018.

Akibatnya, lanjut Edwin, masyarakat seperti kucing-kucingan dengan petugas dalam membuka lahan dan ini berpotensi menjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).



"Kalau hanya melarang saja, masyarakat pasti akan main kucing-kucingan dengan petugas, biasanya masyarakat membakar akhir Minggu saat pengawasan tidak ketat," tambahnya.

Meskipun begitu, kata Edwin, selama ini masyarakat sudah paham akan bahaya pembakaran lahan gambut dan sudah mengurangi aktivitas pembakaran lahan.

"Ada lahan yang rawan terbakar tapi sekarang tidak terbakar. Alhamdulillah mereka bahkan juga sudah ada menerapkan pola memanfaatkan sehingga ada income dari hutan itu," sambungnya.

"Kita tidak mengumpulkan warga, tapi petugas kita mensosialisasikan kepada masyarakat di kebunnya," tutupnya.