RIAU ONLINE, PEKANBARU - Setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral RI untuk mengelola Blok Rokan usai berakhirnya kontrak PT Chevron Pasifik Indonesia pada 2021, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau langsung bergerak cepat.
Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Sri Syahril Abubakar mengatakan bahwa upaya cepat ini untuk memuluskan langkah Riau untuk dapat berpartisipasi setelah 94 tahun Blok Rokan berada di tangan pihak asing.
"Setelah kita bertemu kemarin oleh Wamen ESDM dan mendapatkan kesempatan. Kita langsung ke sini," katanya di halaman kantor Gubernur Riau, Senin, 20 Agustus 2018.
Dikatakan dia, langkah pertama yang mereka lakukan ialah bertemu dengan pemerintah daerah, kemudian kembali melanjutkan perundingan dengan mengundang elemen masyarakat sampai bertemu dengan para bupati yang wilayahnya masuk dalam Blok Rokan.
"Juga upaya kita ini untuk menyiapkan bahan pertemuan selanjutnya yang difasilitasi oleh Kementerian ESDM antara kita dengan Pertamina," jelasnya.
Upaya cepat ini juga merupakan langkah nyata dalam meyakinkan Pertamina bahwa pemerintah daerah kini dapat menjadi tuan rumah dalam mengelola sumber daya alam.
Sementara itu Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan pertemuan dengan LAM Riau yang baru saja usai itu banyak membahas persoalan tentang perencanaan sampai upaya teknis di lapangan.
"Tadi sampai membahas perencana dan teknis sekalian. Saya bilang buat time schedul. Sehingga nanti setelah bertemu dengan Pertamina, Riau sudah satu kata," jelasnya.