RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan mahasiswa dari BEM Universitas Riau (UR) terus mendesak untuk bertemu dengan DPRD Riau guna menindaklanjuti tuntutan mereka.
Bahkan, puluhan massa aksi sempat mendesak untuk masuk ke dalam kantor DPRD Riau, namun aparat menghalangi sehingga aksi dorong-dorongan tak terhindarkan.
Tapi, kepolisian mampu meredam aksi ini sehingga aksi dorong-dorongan tidak berujung bentrok.
Berdasarkan pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 9 Agustus 2018, korlap aksi tampak berdiskusi dengan kepolisian. Kepolisian meminta massa untuk tidak anarkis dan memahami situasi di dalam yang sedang ada rapat.
"Kami hanya ingin bertemu dengan wakil rakyat, satu wakil rakyat saja cukup, masa dari 65 anggota dewan tidak ada satupun yang bersedia menemui kami," ujar Wapresma BEM UR Dedy Prianto, Kamis, 9 Agustus 2018.
Menanggapi hal ini, kepolisian meminta massa untuk tetap bersabar karena rapat paripurna sebentar lagi akan selesai. Selanjutnya, akan menemui massa.
Baca Juga Tuntut Hak BUMD di Blok Rokan, BEM UR Teatrikal Tutup Mata dan Mulut
Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa dari BEM Universitas Riau menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Riau guna mendesak Pemerintah Provinsi Riau dalam mengelola Blok Rokan.
Wakil Presiden Mahasiswa BEM UR Dedy Prianto mengatakan pihaknya meminta agar Pemprov Riau memperjuangkan BUMD Riau dalam mengelola Blok yang terkenal subur tersebut.
"Kita ingin BUMD ikut ambil mengelola Blok Rokan, kalau misalnya tetap 100 persen Pertamina yang mengelola itu sama saja dengan Chevron, tidak ada kontribusi untuk daerah," ungkapnya, Kamis, 9 Agustus 2018
"Meskipun ada PI sebesar 10 persen, tapi kita ingin Riau harus ambil andil dalam pengelolaan ini karena Riau sudah punya tiga BUMD Migas, yakni PT Sarana Pembangunan Riau, PT Bumi Siak Pusako, dan PT Riau Petrolium," ungkapnya lagi.