Meriam dan Peluru Peninggalan Zaman Belanda Ditemukan Penyelam

Meriam-ditemukan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)


LAPORAN: EFFENDI

RIAU ONLINE, SIAK - Sebuah meriam beserta pelurunya ditemukan Warga Desa Rawang Air Putih saat menyelam kayu balak di Sungai Siak.

Meriam Baja tersebut ditemukan warga pada Selasa, 8 Agustus sore kemarin, namun baru bisa diangkat pagi tadi yang disaksikan langsung oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Siak Lukman beserta Dinas Pariwisata Siak.

Kadis Pariwisata siak melalui Kabidnya Ari Darmawan mengatakan, awalnya warga Kampung Air Putih mengira mariam tersebut adalah kayu. Namun setelah diperiksa, ternyata sebuah meriam baja yang berkarat.

Pada sore itu, warga Desa Rawang Air Putih langsung melaporkan ke Penghulu Kampung atau Kepala Desa Rawang Air Putih.

"Seiring itu, juga ditemukan juga dua butir peluru yang sudah berkarat. Dan sudah diangkat ke pompong (kapal motor,red) warga tersebut," jelas Ari.

Penemuan benda kuno itu juga langsung menjadi perhatian. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak juga langsung ke lokasi.


Masih kata Ari, rencananya benda itu akan dibawa ke Balai Kerapatan di Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak untuk dikaji. Agar mengetahui jenis maupun sejarah tentang meriam tersebut.

"Setelah dikaji, kita baru tahu jenis dan tahun berapa meriam ini dibuat. Setelah itu baru disepakati bersama di mana ditempatkan meriam beserta dua butir pelurunya tersebut," jelas Ari.

Sementara itu Ayang salah seorang Putra Datuk Pesisir menduga meriam itu adalah peninggalan Belanda.

Menurut orang tua dahulu, kalau meriam peninggalan kerajaan Siak, bahannya dari tembaga kuning semua dan mahal harganya.

"Ini kalau saya lihat tembaga baja ini adalah peninggalan Belanda," ungkapnya.

Dia juga menceritakan, di dasar Sungai Siak itu masih banyak juga meriam-meriam yang belum di temukan.

Ada Gong Emas di Dasar Sungai Siak

Ayang juga menceritakan, dulu di depan Balai Kerapatan Tinggi Sultan Siak itu ada juga Gong Emas dan Talam Emas milik Sultan.

"Tapi sampai saat ini, barang tersebut masih gaib belum bisa ditemukan oleh masyarakat," katanya.

Menurutnya, Gong emas tersebut dililit sebuah rantai emas. Pada zaman dahulu pernah tersangkut mata pancing warga, tapi tidak bisa dinaikkan, karena disertai angin kencang dan petir.