Lagi, 2 Orang Anak Siak Raih Prestasi Harumkan Nama Daerah

Bupati-Siak-Syamsuar-bertemu-Nicholas-dan-Cleorisya.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)


LAPORAN: EFFENDI

RIAU ONLINE, SIAK - Di sela kesibukannya sebagai kepala daerah, Bupati Siak Syamsuar menerima Nicholas dan Cleorisya Ranggi Tsabita, siswa berprestasi asal Kabupaten Siak di ruang kerjanya, Senin, 6 Agustus 2018.

Senyum ramah Syamsuar terkembang menyapa 2 anak berprestasi Siak yang telah mengharumkan nama daerahnya. "Mereka berdua merupakan anak-anak Siak yang berprestasi meski usia yang masih muda namun mereka bisa mengharumkan nama daerah, dan ini merupakan satu kebanggaan buat kita," sebutnya.

Di hadapan Nico dan Cleorisya serta guru pendamping, Bupati Siak Syamsuar juga mengatakan, banyak anak-anak yang berprestasi lahir dari keluarga yang kurang mampu, namun semangat mereka patut menjadi contoh sekaligus motivasi untuk tidak menyerah karena tidak ada yang tidak mungkin di dalam hidup ini. "Yang penting optimis, berdoa dan terus berusaha," ujarnya bersemangat.

Nicholas (12) merupakan anak keturunan Tionghoa yang bercita-cita ingin menjadi seorang koki atau juru masak terkenal. Anak dari seorang karyawan pabrik kertas di Kota Tualang itu, membawa harum nama sekolah dan daerahnya hingga ke tingkat nasional.


Nico sapaan akrabnya duduk di kelas VI SD Yayasan Pendidikan Persada Indah (YPPI) Perawang. Dirinya berhasil membawa pulang medali perak pada ajang Olimpiade Siswa Nasional (OSN) Matematika Tingkat Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga Tangis Syambasri, Tukang Urut Tunatera Menyambut Putranya Jadi Polisi

Layaknya bocah seusianya, Nico adalah anak yang hobi bermain, namun ia juga rajin belajar. Tak heran kalau di sekolah dirinya sering meraih peringkat pertama di kelas. Nico yang jago dalam palajaran matematika itu mengantarnya sebagai juara II (OSN) tingkat nasional.

Lain halnya dengan Cleorisya Ranggi Tsabita (11), siswi kelas V SD Sain Tahfiz Islamic Center Siak, berhasil meraih medali perunggu OSN bidang IPA. Keseharian gadis kecil ini adalah membaca buku, menulis dan bermain dengan teman-temannya.

"Biasanya saya belajar sampai sekitar jam 9 malam, baru tidur dan lanjut setelah shalat subuh," kata bocah yang bercita-cita menjadi ilmuan dan pianis ini.

Cleo berpesan jangan cepat merasa puas dengan prestasi yang diraih, teruslah berusaha. "Kalau ada kesempatan langsung diambil karena kesempatan itu tidak datang dua kali," pungkasnya".