RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Fraksi Hanura Suhardiman Amby mengecam keras tindakan PLN yang memutuskan aliran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa ruas jalan protokol Kota Pekanbaru.
Politisi yang kerap disapa Datuk ini, mengatakan PLN berjiwa kapitalis dan tidak memiliki hati nurani, serta tidak menjunjung tinggi asas musyawarah di Indonesia sehingga melakukan pemutusan secara sepihak.
"Terlambat membayar tagihan langsung diputuskan secara sepihak, padahal mereka ini menyerap sumber energi dari Riau untuk mendapatkan keuntungan," kata Datuk, Selasa, 26 Juni 2018.
Suhardiman yang juga bergelar Datuk Panglimo Dalam ini juga meminta PLN untuk mengenang betapa banyaknya pengorbanan yang sudah diberikan oleh Riau kepada BUMN tersebut sejak dari masa lampau.
Baca Juga Kisruh Lampu Jalan, Harimau dan Singa Bertengkar, Kancil yang Mati Terinjak
"Puluhan kampung harus mengungsi dan tergusur akibat pembangunan waduk PLTA Koto Panjang, sekarang mereka masih pakaikan untuk menghasilkan uang? Tetapi kita telat bayar saja, sudah langsung seperti ini, air susu dibalas air tuba," tegasnya.
Suhardiman melanjutkan, ia meminta direktur umum (Dirut) PLN untuk mengevaluasi pejabat PLN yang ada di Riau. Ia berharap, pejabat PLN di Riau memiliki adab dan moral serta mengerti tatakrama yang berlaku di Bumi Melayu.
"Saya minta dirut jangan asal saja menunjuk pejabatnya bekerja di wilayah kita, mereka harus mengerti tatakrama dan adab musyawarah di Riau untuk menyelesaikan segala permasalahan. Tidak harus orang melayu, pendatang silakan, tetapi tidak kapitalis seperti ini," tegasnya.
Sementara itu, untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan lampu jalan di Kota Pekanbaru, Suhardiman menyarankan Pemprov Riau segera melakukan budget sharing anggaran dengan pihak Pemko Pekanbaru. Bahkan, kalau bisa energi di ibu kota seluruhnya menggunakan tenaga surya tanpa harus bergantung dengan PLN.
Klik Juga Terkait Lampu Jalan, DPRD Berencana Panggil PLN dan Pemko Pekanbaru
"Saya sarankan, Pemprov segera melakukan budget sharing dengan Pemko untuk membeli lampu tenaga surya, beli yang canggih dan tahan lama. Jangan kita biarkan negara kita yang kaya dan bermartabat ini diinjak-injak oleh PLN," tutupnya.
Sementara itu, Humas PLN Komang mengatakan pihaknya sudah menjalankan prosedur sesuai dengan SOP yang berlaku sehingga mengambil keputusan tegas, yakni upaya pemadaman.