Soal Eksplorasi Migas, Jurnalis Harus Ketahui Ini

ILUSTRASI-POMPA-ANGGUK-MIGAS.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut, Hanif Rusdji berharap banyak kepada para jurnalis yang yang merupakan corong masyarakat agar memiliki dasar kemampuan dalam penulisan pemberitaan tentang penyelenggaraan serta pengelolaan kegiatan usaha yang mereka lakukan yang saat ini semakin banyak tantangannya.

Menurutnya, para wartawan harus memiliki pemikiran yang sangat mendasar agar upaya mereka dalam memberikan penerimaan bagi negara serta masyarakat dapat berjalan tanpa ada kendala.

"Semangat asa yang baru harus ditanamkan seiring membaiknya harga minyak mentah saat ini. Ditambah dengan produksi minyak Riau yang saat ini mencapai 250 ribu barel per hari harus mendapatkan dukungan dari semua pihak," katanya di hotel Pangeran saat kegiatan edukasi wartawan SKK Migas-KKKS Wilayah Riau, Jumat, 9 Juni 2018.

Selain itu 31 ribu lebih tenaga kerja lokal belum termasuk tenaga kerja asing yang mereka libatkan ditambah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Riau yang sudah disahkan dianggap sebagai angin segar bagi negara dan masyarakat.


Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKs) PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) Executive Advisor, Rudianto Rimbono mengatakan bahwa hal dasar yang harus diketahui oleh para jurnalis itu ialah rumit dan panjangnya proses sebelum minyak mentah itu berhasil didapatkan.

"Untuk proses awal pencarian itu akan memakan waktu 10 sampai 15 tahun. Tahun pertama sampai keenam kita mencari sumber minyak. Dilanjutkan ke tahapan development dua sampai tiga tahun lamanya. Ditambah tingkat kesuksesannya hanya 20 persen. Karena di situ kita hanya nebak-nebak," jelasnya.

"Satu hal yang saya sampaikan. Biaya produksi yang kita keluarkan itu saat ini bukan minyak lagi. Tapi air. Minyak lebih sedikit jumlahnya tapi ongkosnya tetap sama," tegasnya.

Sementara itu, salah satu akademisi yang bergelut tentang teknik perminyakan, Eng Muslim menambahkan bahwa untuk membuktikan terdapatnya minyak atau gas yang dicari, dibutuhkan berbagai ahli.

"Untuk membuktikannya maka harus dibor. Selain melibatkan orang-orang mekanikal, juga ahli giologi dan ahli seismik," tutupnya.