Perkembangan Terkini, Studi Proyek Indonesia Deepwater Development Chevron

Chervon.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Chevron terus berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan sumber daya energi, baik di darat maupun lepas pantai. Selama beberapa dekade terakhir, Chevron memiliki rekam jejak kemitraan yang baik dengan Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendukung masyarakat di wilayah operasinya.

Tahap pertama Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), pengembangan Lapangan Bangka, telah berproduksi sejak Agustus 2016 dan telah menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang. Tahap kedua Proyek IDD, pengembangan Gendalo – Gehem, memberikan peluang nyata untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam ini bagi seluruh pemangku kepentingan.

Studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design, atas proyek IDD yang telah dimulai pada Desember 2017 berjalan dengan baik. Optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan.

"Kami berupaya untuk menyelesaian studi-studi ini sesegera mungkin dan akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan Proyek Nasional Strategis ini ke tahap selanjutnya," kata Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor.

Chevron (sebagai operator) memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.


Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di Indonesia telah beroperasi di negeri ini selama 94 tahun.

"Dengan inovasi dan komitmen karyawan kami yang memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia. Dari lapangan-lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Chuck Taylor melalui siaran pers yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 12 April 2018.

Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract (PSC). Informasi lebih lanjut mengenai Chevron di Indonesia, kunjungi www.chevronindonesia.com.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id