SEORANG terduga teroris diangkut ke atas mobil pick up bak terbuka oleh Polisi usai dilumpuhkan dalam penyerangan Mapolda Riau, Rabu, 16 Mei 2018, pukul 09.00 WIb.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Empat terduga teroris penyerang Markas Polda Riau yang ditembak mati, Rabu pagi, 16 Mei 2018, tiga di antaranya merupakan warga Kota Dumai, Riau.
Sedangkan dua orang lainnya, belum diketahui dari mana asalnya, termasuk terduga teroris yang berhasil kabur, lalu ditangkap dan diamankan ke Mapolresta Pekanbaru usai penyerangan berdarah tersebut.
Ketiga teroris warga Dumai yang tewas ditembus peluru polisi tersebut, Mursalim alias Ical alias Pak Ngah. Ia beralamat di Jalan Raya Dumai-Sei Pakning, Gang Santri Assakinah, Kelurahan Mundam Kecamatan, Medang Kampai.
Pak Ngah ini tak memiliki pekerjaan tetap. Sebelumnya, ia merupakan kontraktor, namun kemudian bangkrut. Tempat tinggal Pak Ngah alias Mursalim inilah kemarin, Rabu siang, 16 Mei 2018, usai penyerangan ke Mapolda Riau, digerebek Densus 88 dibantu Polres Dumai.
Mursalim alias Pak Ngah inilah diduga merekrut dan menjadi pemimpin aksi teror kemarin pagi di Mapolda Riau.
Teroris lainnya ikut tewas didor polisi adalah Suwardi (28). Ia beralamat di Jalan Raya Lubuk Gaung, RT 03, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.
Suwardi, informasi diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, empat hari sebelum beraksi sudah tak ada lagi di rumahnya, di Kota Dumai. Ia pernah ditahan di Poso, selama enam bulan bersama dengan dua temannya, Dede Supriadi dan Opan, ditangkap oleh Satgas Tinombala. Tuduhannya, mereka membawa senjata tajam lalu bebas dan pulang ke Dumai.
Teroris tewas berikutnya ditembak polisi adalah Ade Sufiyan (26). Ada menyebutkan Ade Sufian merupakan mahasiswa dan beralamat di Jalan Pendowo, Gg Mekar, RT 06, Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.
Ade masih tergolong baru di kelompok dipimpin Pak Ngah alias Mursalim. Justru abangnyalah yang termasuk "murid" lama dari pengajian Pak Ngah alias Mursalim.
Abangya Ade Sufian, Aan Tempe, kini sudah diamankan aparat kepolisian bersama tiga pengikut pengajian Pak Ngah lainnya, Dede Supriadi, Syafrizal dan Rahmatnaja.
Ade Sufian ini beralamat di Jalan Pendowo Gang Mekar, RT 6, Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Saat penggerebekan kemarin oleh aparat Kepolisian, disita buku dan dibungkus plastik berwarna merah.
Teroris keempat lainnya yang tewas adalah Daud. Untuk identitasnya, kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, saat Konferensi Pers, di Mabes Polri, Rabu, 16 Mei 2018, masih dilakukan pemeriksaan oleh tim Densus 88 Anti Teror.
Sementara, untuk terduga teroris yang sempat melarikan diri menggunakan mobil Toyota Avanza, dan menabrak anggota polisi hingga tewas masih dalam pemeriksaan dan belum diketahui identitasnya.
"Yang masih hidup masih diinterogasi," ujar Setyo.