4 Desa di Rohul Dikorban Demi Bangun Waduk, Dewan: Apa Harus Ditenggelamkan?

Tolak-Waduk-Lompatan-Harimau.jpg
(instagram)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota komisi IV DPRD Riau Yulianti meminta pemerintah pusat mempertimbangkan pembangunan Waduk Lompatan Harimau di Rokan Hulu yang harus mengorbankan empat desa.

"Daerah di sana kan sudah dihuni sejak zaman nenek moyang mereka, kita lihat pertimbangan dari pusat, apakah ini memang harus ditenggelamkan?" ujar Legislator Dapil Rokan Hulu ini, Kamis, 3 Mei 2018.

Diakui Yuliyanti, dirinya tidak bisa menjamin pembangunan waduk itu bisa berhenti, karena itu merupakan kewenangan pusat, tapi dirinya akan memperjuangkan hal tersebut.


"Ini kan progress pusat, intinya kita sama-sama berjuanglah ya," tuturnya.

Lebih lanjut kata Yulianti, waduk yang akan dibangun ini hanya akan menghasilkan daya sebesar 30 ribuan Watt, dan ia menilai itu cukup kecil apabila harus mengorbankan sekitar empat desa.

"Kalau seperti PLTA Koto Panjang, itu kita bisa maklum, tapi dalam kajian Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) saya tahu hanya 30 ribuan," jelasnya.

Untuk itu, ia meminta pemerintah pusat memikirkan lagi hal tersebut, dan kalau bisa langsung datangi lokasi dan lihat bagaimana kondisi di lapangan.

"Saya baru kemaren kesana, mereka bahkan sedang buat pengajian dan berdoa bersama agar pembangunan ini dibatalkan sehingga kampung mereka tidak tenggelam," tutupnya.