LAPORAN: HASBULLAH T ANJUNG
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Permasalahan tours and travel umroh kembali terjadi di Riau. Kali ini, menimpa 50 jamaah PT Kiblatain Jaya Wisata, yang batal berangkat umroh ke tanah suci pada 27 Maret 2018 lalu.
Puluhan jamaah ini terpaksa menunda keinginannya ke tanah suci Makkah akibat ketidakjelasan prosedur biro travel yang beralamat di Jalan Imam Munandar.
Salah seorang korban, Hasyim, menceritakan, semula dirinya bersama jamaah lainnya dijadwalkan berangkat pada tanggal 27 Maret lalu.
Hingga rombongan jamaah tiba di Kuala lumpur, Malaysia untuk transit dan selanjutnya menuju Jeddah.
Namun, saat jemaah transit di Malaysia dan akan berangkat ke Jeddah, tiba-tiba nama jamaah tidak ada dalam list penumpang yang akan berangkat ke Jeddah, sehingga pesawat berangkat tanpa jamaah Biro Travel tersebut.
"Kita ke Bandara, tapi saat mau berangkat tiba-tiba nama kita tidak ada dalam daftar, akhirnya kita menginap di apartemen sana selama tiga hari dibantu oleh asosiasi travel, namun karena tidak ada kejelasan, kita kembali ke Indonesia hari sabtu," ungkapnya, Sabtu, 7 April 2018.
Sementara itu, Kuasa hukum jamaah Nandi Syukri SH. MH, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mensomasi biro travel tersebut hingga senin depan dan berharap ada itikad baik dari mereka.
"Semoga ada itikad baik dari mereka untuk mengajak kita berdiskusi," harapnya.
Dikatakannya, pihaknya sudah mendatangi kantor PT Kiblatain Jaya Wisata. Namun PT Kiblatain hanya mengeluarkan surat edaran yang isinya, jemaah akan diberangkatkan di bulan Oktober nanti dan apabila tidak jadi berangkat, maka perusahaan siap bertangungjawab.
"Surat edaran yang dikeluarkan itu tanpa disertai oleh kekuatan hukum, kita minta harus ada perjanjian di notaris, tapi mereka tidak bisa menyanggupi," tegasnya.
Selain itu, anggota DPRD Riau Dapil Rohil Husaimi Hamidi menyayangkan adanya kejadian seperti ini, terlebih ini merupakan keberangkatan perdana Biro Travel ini.
"Kan kita kasihan juga, yang berangkat itu bukan orang kaya semua, ada yang mesti nabung bertahun-tahun untuk bisa umroh, tapi malah diperlakukan seperti ini," keluhnya.
Untuk itu, Politisi PPP ini meminta Kemenag lebih selektif lagi dalam memberikan izin usaha Biro Travel Umroh, agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini.
"Harusnya setiap Biro punya deposito, jadi bisa menutupi setiap permasalahan dana, mereka juga tidak bayar murah, Rp23,5 juta untuk perjalanan 13 hari, bulan ini juga mereka akan memberangkatkan 100 orang lagi," tutupnya.
Sementara itu Kepala Cabang Biro Travel PT Kiblatain Jaya Wisata Muslim, menyatakan akan mengusahakan keberangkatan jemaah tersebut sebelum Ramadan tahun ini.
"Iya, kita akan berdiskusi Senin ini dengan jamaah," singkatnya.(2)