LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG
RIAU ONLINE, ROHUL - Calon Gubernur Nomor Urut 4 Arsyadjuliandi Rachman dicegat saat melewati kantor Desa Rambah Hilir, Rokan Hulu, oleh seorang warga.
Warga tersebut bernama Dadang, seorang petani salak pusaka di Desa Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir, Rokan Hulu. Ia mengaku mendengar kabar Cagub Riau nomor empat ini akan melakukan kampanye dialogis di daerah Tambusai.
Mengetahui hal itu, Dadang pun mengumpulkan salak pusaka dari perkarangan rumahnya. Walaupun pohon salaknya sedang 'trek', ia tetap berupaya mencari buah di antara pelepah.
Hasilnya, terkumpul empat kilogram buah salah pusaka yang kemudian ia berikan saat Andi Rachman turun dari mobil setelah ia mencegat Gubernur Riau nonaktif.
"Pak Andi, ini ada salak buat oleh-oleh. Tanda rasa terima kasih karena sudah mempromosikan salak kami," ujarnya.
Ceritanya, pada akhir November tahun lalu, saat Andi Rachman masih aktif sebagai Gubernur Riau, ia bertandang ke Rambah Hilir. Di desa ini ia meresmikan pemakaian nama salak Pusaka untuk komoditi buah yang dikembangkan warga tempatan tersebut. Sejak saat itu pula, pada setiap kesempatan Andi Rachman bercerita dan mempromosikan salak pusaka.
Baca Juga Begini, Kalau Andi Racman Ikut Masak Keripik Cabe
"Sejak saat itu, desa kami ramai didatangi wisatawan yang cari salak Pusaka. Kalau dulu kami harus bawa panen salak ke luar untuk dijual. Sekarang, wisatawan dan pembeli yang datang ke rumah kami. Subhanallah," ujarnya.
Andi Rachman senang sekali mendapat oleh-oleh salak pusaka dari Dadang. Semula ia memang punya rencana mampir ke Desa Rambah Hilir untuk cari salak pusaka buat oleh-oleh.
Tapi niat itu sempat ia urungkan, karena mendengar buah salak pusaka sedang 'trek'. Namun demikian, ia tetap melewati Desa Rambah Hilir walaupun tidak ada jadwal kampanyenya di sana.
"Kabarnya trek, tapi Alhamdulillah Pak Dadang masih punya sedikit buat oleh-oleh," ungkapnya.
Salak pusaka ini ditemukan tanpa sengaja oleh Sumiran, warga asli Desa Rambah Muda bertahun-tahun silam. Sumiran menemukan tanaman salak Sidempuan di hutan. Buah yang masuk dalam kategori snack fruite karena kulitnya bersisik seperti ular ini kemudian ia kawinkan dengan varietas gading dari Bojonegoro, Jawa Timur. Rupanya, hasil perkawinan dua varietas ini menghasilkan buah salak yang enak.
Salak gading punya cita rasa mirip pondoh, manis dan daging buahnya tidak lengket dengan biji. Sementara salak Sidempuan punya cita rasa sepet dengan dominasi asam dan sedikit manis. Warna buahnya lebih merona kemerahan. Daging buahnya lengket dengan biji. Kini, kedua rasa itu ada pada salak Pusaka.
Klik Juga Bertandang Ke Rohul, Andi Rachman Dapat Julukan Baru
"Manisnya kuat tapi masih ada rasa kecutnya dikit. Daging buahnya tebal tapi tidak lengket di biji. Masih ada rasa sepet-sepetnya sedikit dan lebih berair," ujar Andi Rachman yang maju Pilgub Riau berpasangan dengan Bupati Rokan Hilir non aktif Suyatno.
"Kita beri nama Salak Pusaka. Agar menjadi pusaka dan branding buah tangan dari Riau. Sekarang Riau punya Salak Pusaka," ujarnya.
Menurut Dadang, paslon nomor empat sangat mendukung pengembangan salak ini. Apalagi, nilai ekonomisnya sangat tinggi. Sehingga bisa menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat ketika komoditas perkebunan lain harganya sedang tidak bagus.
"Saya sangat senang sekali dengan pengembangan dan kreativitas dari masyarakat seperti ini. Pemerintah pasti dukung. Saya pinginnya besok-besok, salak ini yang menjadi jamuan untuk acara di Pemerintah Provinsi Riau," ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id