Ada Sarden Bercacing dan Permen Narkoba di Meranti, Dewan: Salah BBPOM

Ilustrasi-Makarel-Kaleng2.jpg
(JAMBI DAILY)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Terkait temuan beberapa makanan berbahaya di Kabupaten Kepulauan Meranti sangat disayangkan oleh anggota DPRD Riau asal Kepulauan Meranti Muhammad Adil.

"Mereka sudah kejadian baru diteliti, contohnya sekarang. Harusnya pemerintah dan penegak hukumnya tegas dalam mengantisipasi ini," ujar Adil, Selasa, 3 April 2018.

Pejabat Kabupaten Kepulauan Meranti, lanjut Adil, selama ini seperti orang tidak berdosa, di saat masyarakat mulai panik akibat banyaknya temuan makanan berbahaya belakangan ini.

"Yang jelas BBPOM bersalah, sebelum masukkan izinnya dari mereka, mungkin kalau yang kena itu anaknya Kapolres, Bupati, BBPOM, mereka baru lebih peduli," jelasnya.

Diakui Adil, dirinya sangat sedih melihat potret keadaan Meranti saat ini, mulai dari pemerintahannya, kesehatannya, dan lainnya.



Baca Juga Inilah Jurus Pemprov Riau Cegah Permen Narkoba Sampai Sarden Bercacing

"Pokoknya amburadul lah sekarang ini," tegas Politisi Hanura ini.

"Kalau alasannya terisolir, mereka yang mau terisolir, kita sudah anggarkan infrastuktur tapi belum ada kerja mereka, malah bulan 10 dilaksanakannya. Jadi memang pemerintahnya yang mau terisolir," tutup Adil.

Seperti yang diketahui, 13 Maret 2018 lalu beredar ikan kaleng di Selat Panjang yang mengandung cacing di dalamnya, dan terakhir permen yang diduga mengandung narkoba hingga memakan korban dua orang, salah satunya balita usia empat tahun.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id