Pansus Revisi Perda Pertalite Pertanyakan Harga Dasar Pertalite

Pertalite2.jpg
(VIVA.CO.ID)

Laporan: Hasbullah Tanjung

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Panitia khusus (Pansus) Revisi Perda Pertalite mempertanyakan rumus yang ditetapkan oleh Pertamina terkait harga dasar BBM jenis Pertalite di Riau.

"Harga dasar di Riau kenapa tertinggi? Pertamina ini terkesan suka hatinya saja meletakkan harga dasar," ujar Ketua Pansus Erizal Muluk, saat menggelar hearing bersama Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Riau, Senin, 19 Maret 2018.

Erizal Muluk bahkan menuding Pertamina tidak peduli dengan gejolak yang terjadi di masyarakat belakangan ini terkait mahalnya harga BBM di kalangan masyarakat.

Tidak jauh berbeda, anggota Pansus Husaimi Hamidi juga menyebutkan bahwa Premium saat ini sengaja dihilangkan, bahkan di beberapa SPBU memang tidak menyediakan Premium.

"Mereka rata-rata mencoret Premium, bahkan di Duri, ada 3 SPBU, di sana memang tidak dijual Premium," tegasnya.

Husaimi juga meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau agar memiliki data pembanding penggunaan BBM di SPBU karena selama ini Bapenda hanya mengandalkan data dari Pertamina.


Baca Juga Upayakan Revisi Perda Pertalite, Pansus Gelar Hearing dengan Dispenda

"Anehnya, laporan penggunaan BBM dari Pertamina kok semakin menurun, sementara jumlah kendaraan terus meningkat, makanya Bapenda harus punya data pembanding," jelasnya.

Mengenai kemungkinan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan berkurang dengan revisi Perda ini, Husaimi mengaku tidak peduli, karena yang terutama adalah masyarakat tidak diberatkan lagi dengan minyak yang mahal ini.

"Perda ini jangan menyakiti hati masyarakat, kita harus manjakan masyarakat, minus PAD itu masalah nanti, kita kan punya Silpa," tambahnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat ini, Pansus berencana akan memanggil Pertamina guna mempertanyakan hal ini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id