Kenang Tenas Effendy, Plt Gubri: Kami Sering Berbual Panjang di Malaka

Acara-LAM.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan bahwa ingatananya kembali terbuka saat mengenang tiga tahun wafatnya budayawan sejati Melayu, Tenas Effendy.

"Secara pribadi, saya mengenal betul sifat dan watak beliau ini," katanya di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Rabu, 28 Februari 2018.

Kenangan itu dikatakannya terjadi pada tahun 2004 saat masih bersama-sama berada di Tanjung Pinang yang saat ini sudah memekarkan diri menjadi Provinsi Kepulauan Riau.

"Secara pribadi juga saya mengenal sekitar 14 tahun yang lalu di Tanjung Pinang saat sama-sama mengajar sajak," imbuhnya.

Selain sama memberikan ilmu pelajaran, Wan Thamrin juga mengatakan juga pernah sama-sama melakukan pengobatan ke negeri Malaysia dan turut menyantap ikan bakar yang sudah dikenal kelezatannya.

"Kami juga sering berobat di Malaka, makan ikan bakar di Malaka sampai berbual panjang di Malaka," ucapnya.

Meskipun sastrawan Melayu ini telah tiada, Plt Gubernur masih menganggapnya ada karena jasa-jasanya yang begitu besar dan masih bisa dinikmati siapa pun sampai saat ini.


"Kami hanya berpisah secara fisik tapi hati tetap sama. Tidak terasa sudah tiga tahun berpisah. Mari kita teruskan upaya beliau untuk mengaitkan budaya Melayu menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tutupnya.

Terlahir pada 9 November 1936 dengan orang tua bernama Tengku Said Umar Muhammad Aljufri dan Tengku Syarifah Azamah binti Tengku Said Jaafar, Tengku Nasyaruddin Said Effendy atau yang akrab disapa Tenas Effendy sukses memperkenalkan karya-karya terbaik bernafaskan budaya melayunya.

Dilahirkan di Dusun Tanjung Malim, Kuala Panduk, budayawan dan sastrawan ini lewat karya-karya seperti Tunjuk Ajar Melayu, Kelakar Dalam Pantun Melayu, Persebatian Melayu sampai dikenal lewat simposium hingga lokakarya.

Selama hidupnya budayawan ini mampu menghasilkan 62 judul buku serta 186 kertas kerja yang disampaikannya dalam seminar di dalam dan luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Thailand.

Selain itu dirinya juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau dengan masa jabatan 2012-2017 hingga menghembuskan nafas terakhir di Pekanbaru pada 28 Februari 2015 di usia 79 tahun.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id