RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keinginan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia untuk memasuki gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dalam menyampaikan aspirasinya, rupanya tak dikabulkan.
Padahal, Presiden Mahasiswa Universitas Riau (UR), Rinaldi Parepare menyebutkan bahwa mereka sangat berharap bisa menyampaikan aspirasi yang cukup krusial di dalam ruangan dewan. Diantarnya untuk menolak kenaikan harga BBM serta mendesak untuk mencabut Undang-undang (UU) tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3).
"Kami perwakilan dari seluruh mahasiswa seluruh Indonesia menginginkan untuk menyampaikan aspirasi di dalam gedung rakyat ini," katanya di depan pintu gerbang DPRD Riau, Kamis, 22 Februari 2018.
Menurut mereka penyampaian ini begitu mendesak agar poin penting dari apa yang akan diutarakan dapat sampai dan tepat kepada para wakil rakyat.
Selama di jalanan, para mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas, solat di jalanan sampai melumpuhkan satu arah arus jalan Jenderal Sudirman.
Dari dimulainya aksi pada pukul 15.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB, mereka tetap tidak diperbolehkan untuk memasuki gedung wakil rakyat.
Menanggapi kekecewaan mahasiswa, Wakil Ketua DPRD Riau, Novriwaldi Jusman mengatakan meskipun dari luar gedung, aspirasi mereka akan tetap didengar dan akan segera disampaikan ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kami setuju dengan tuntutan ini dan akan meneruskan dengan surat resmi dimana tuntuan ini saya anggap merupakan representatif dari rakyat Indonesia," katanya lantang.
Menurutnya, tuntutan yang dilayangkan oleh para mahasiswa saat ini telah menjadi perselisihan hingga tingkat nasional. Oleh sebab itu mereka akan bergegas menyampaikan tuntutan dari BEM se-Indonesia ini. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id