Laporan: HASBULLAH TANJUNG
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, memberikan nasihat kepada 25 pasangan Bujang dan Dara 2017 dengan menggunakan pantun, Jumat malam, 22 September 2017, di Ballroom SKA Co Ex.
Pantun yang disampaikan oleh Andi Rachman, sapaan Gubernur Riau, mengibaratkan semangat para Finalis layaknya akan arus empat besar sungai yang mengalir di Provinsi Riau. Keempat sungai tersebut, Sungai Kampar, Rokan, Siak, Kuantan/Indragiri.
"Hati-hati dalam membelah batu, Jangan dibelah di waktu senja, Peliharalah adat besar Melayu, Agar terjaga negeri dan bangsa," kata Andi Rachman memberikan nasihat melalui pantun.
Usai memberikan pantun, dilanjutkan mengucapkan Basmalah, Ketua DPD I Partai Golkar Riau tersebut menyatakan malam Grand Final Pemilihan Bujang dan Dara Riau 2017, dimulai.
Baca Juga:
Ribuan Pasang Mata Saksikan Pemilihan Orang Cantik Dan Ganteng Se-Riau
Ingin Tonton Orang Cantik Dan Ganteng Riau 2017? Silakan Tonton Streamingnya
Tak hanya membacakan pantun, Andi Rachman juga memberikan nasihat kepada para finalis untuk menjadi pribadi memiliki kedalaman iman, santun, dan mempunyai visi besar dalam kemaslahatan bersama, terutama untuk Riau, tumpah darah Melayu.
Gubernur Adi juga menyebutkan, para pemenang dan semua finalis adalah aset serta teladan masyarakat Riau menggantungkan harapan.
"Keempat sungai mengalir tenang meniti kesabaran, berkabar tentang keagungan kultur Melayu di sepanjang alur berlari," ungkapnya.
Sebelumnya, 25 Finalis Bujang Dara Riau 2017, Ahad, 17 September 2017, berjumpa dengan Gubernur Riau, Andi Rachman, di Balai Serindit, kompleks Kediaman Gubernur.
Dalam pertemuan tersebut, Andi Rachman, sapaan Gubernur Riau, menyampaikan para finalis tak hanya berperan sebagai duta, namun lebih jauh menjadi teladan di lingkungan masing-masing.
Pemilihan Bujang Dara bukan sebatas seremonial belaka, melainkan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi mengimplementasikan nilai-nilai luhur Melayu secara lebih meluas lagi. Gubernur juga menyampaikan tentang besarnya potensi pariwisata Bumi Lancang Kuning.
"Diperlukan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif dalam membangun kepariwisataan kuat serta berkarakter. Ketika kita memilih budaya sebagai basis pengembangan maka pariwisata yang hendak ditumbuhkan sejalan dengan kultur melayu," ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id