TUMPUKAN sampah dibiarkan begitu saja tak terangkut petugas kebersihan di tengah kisruh pengelolaan sampah antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan kontraktor PT Multi Inti Guna (MIG), Rabu, 8 Juni 2016.
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mempertimbangkan untuk menggandeng pihak swasta dalam upaya pengelolaan sampah di ibu kota Provinsi Riau pada 2018 mendatang. Hal ini dilakukan guna mengatasi masalah sampah yang menumpuk di Kota Madani, julukan Pekanbaru.
"Tahun 2018, kita tetap upayakan untuk penanganan sampah di Pekanbaru menggunakan pihak ketiga," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Rabu, 14 September 2017 kemarin.
Salah satu pertimbangannya, adalah untuk meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru. Sebab, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru cukup kesulitan untuk mengatasi masalah sampah, mengingat anggaran yang ada sangat terbatas.
Akibatnya, Pemkot Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) tidak memiliki cukup armada, selain kekurangan tenaga dalam mengatasi sampah.
"Kita tidak mampu membeli armada yang harganya sangat mahal, begitu juga dengan perawatannya," ujarnya.
Rencananya, Pemkot Pekanbaru menganggarkan dana sebesar Rp4 miliar untuk menyewa 50 mobil angkut sampah pada APBD Perubahan 2017. Jumlah itu untuk menambah armada yang saat ini sebanyak 50 unit, dari kebutuhan 150 unit.
Upaya ini bukanlah langkah baru. Pekanbaru sendiri sebelumnya sempat melakukan kerjasama serupa pada 2016 silam.
Namun, upaya itu justru menimbulkan malapetaka, tatkala PT MIG selaku pihak ketiga yang mengelola sampah Pekanbaru tidak membayar gaji ribuan pegawai harian lepas.
Akibatnya, sampah menggunung di berbagai sudut kota Bertuah tersebut. Bahkan, persoalan sampah sempat menarik perhatian Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, yang meminta agar masalah sampah segera teratasi.
Hingga kini, masalah sampah yang memiliki rentetan kisah panjang belum kunjung tuntas. Sampah masih terlihat di sejumlah jalan padat kendaraan.
Saat disinggung apakah Pemko tidak khawatir kerjasama dengan pihak ketiga kembali bermasalah seperti tahun 2016 lalu, Firdaus yang baru dilantik sebagai Wali Kota Pekanbaru untuk periode kedua beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya mencoba untuk meminimalis, termasuk membuat tender kerjasama secara terbuka.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id