Laporan: UJANG ANDRIAN
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bupati Siak, Syamsuar, memenuhi undangan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau untuk mendengarkan pencapaian apa saja yang telah dilakukan sejak ia menjabat Kepala Daerah, 2011 silam.
Mengenakan pakaian adat Melayu Riau berwarna hitam dan memakai tanjak, Bupati Syamsuar menjelaskan, seperti apa penerapan budaya Melayu di Negeri Istana tersebut.
"Kita sudah memperdakan dan menerapkan penggunaan bahasa serta pakaian Melayu di Kabupaten Siak," tutur Syamsuar, Senin, 11 September 2017, di balai pertemuan LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Baca Juga:
Sedihnya Syamsuar Saat Berkisah Pernah Minta Sang Abah Mundur Jadi Penghulu
Golkar Dukung Andi Rachman, Syamsuar: Masyarakat Tak Bodoh, Mereka Pilih Figur, Bukan Partai
Syamsuar mengatakan, ada azam, keinginannya yang belum bisa terwujud. Keinginan tersebut, penggunaan bahasa Melayu saat mengumumkan berbagai hal di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru.
Apalagi, tuturnya, Sultan Syarief Kasim II merupakan sultan terakhir Kerajaan Siak Sriindrapura yang menghibahkan 13 juta Gulden Belanada kepada Soekarno demi modal awal Negara Republik Indonesia.
"Kita iri dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Contoh saja Yogya. Mereka menjunjung tinggi bahasa lokal, daerah mereka, bahasa Jawa. Mereka terapkan dan gunakan di bandara. Riau kapan seperti itu," tanya Syamsuar di dalam forum tersebut.
Bagi anak seorang penghulu di Jumrah, ketika masih bagian Kabupaten Bengkalis, kini Rokan Hilir (Rohil) ini, masih banyak potensi budaya lokal dan daerah, belum terungkap ke publik.
Bupati Siak ini menjelaskan, di Negeri Istana sudah ada 6 pondok pesantren (Ponpes) untuk hapal Alquran (Tahfidz). Alhamdulillah, tuturnya, masyarakat mendukung penuh keberadaan lembaga pendidikan Islam tersebut.
"Sekarang di Siak kita canangkan akan melahirkan 1.000 hafidz dan hafiza Alquran. Alhamdulillah sekarang sudah 991 yang hafal quran," jelasnya dengan nada bangga.
Tak hanya fokus ke pendidikan agama, Siak di bawah kepemimpinan Syamsuar juga menyiapkan generasi muda siap pakai di dunia kerja. Ia menjelaskan, beberapa SMK di Siak sudah menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian.
Klik Juga:
Lagu "Tuhan" Potret Hidup Syamsuar, Dari Buruh Batubara Menuju Pemimpin Daerah
Syamsuar Yakin Bisa Bawa Riau Lebih Baik Dengan Modal Ini
"Jadi, tamat SMK langsung mendapatkan sertifikat dan langsung diterima kerja," jelasnya.
Namun demikian, Syamsuar juga miris, pasalnya siswa yang sekolah lebih banyak anak luar, anak Riau cuma jadi penonton. "Kemana anak Riau ini, padahal sekolah ada di daerah kita," pungkasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online, Follow Instagram riauonline.co.id