RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bakso Mekar sudah beroperasi selama 13 tahun di Pekanbaru. Bahkan sempat membuka cabang dan memiliki banyak pelanggan tetap. Namun, baru sekarang terdeteksi adanya fragmen DNA spesific porcine atau kandungan babi di dalamnya.
Kandungan babi yang terdapat dalam olahan bakso mereka baru diketahui setelah dilakukan uji tes laboratorium oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbar pada 31 Maret 2017 silam.
Baca juga:
Haram! Bakso Mekar Terbukti Mengandung Babi
Menanggapi hal ini, Kepala BPOM Pekanbaru, Mohamad Kashuri membantah mereka telah kecolongan. Sebab, selama ini mereka terus melakukan tes dengan mengambil hingga ribuan sampel.
"Begini. Dalam hal pengawasan makanan dan obat-obatan di 2017 ini kita memiliki tugas sebanyak 3.000 sampel dengan rincian 1.000 sampel makanan untuk Kota Pekanbaru. Sementara kami tidak memiliki alat uji DeoxyriboNucleic Acid (DNA) babi," katanya saat konfrensi pers, Selasa, 29 Agustus 2017.
Ini jugalah menjadi faktor kinerja mereka sedikit lebih lama. Mensiasatinya, BPOM lakukan uji sampel secara acak (random sampling) di Kota Pekanbaru agar seluruh wilayah dapat terpantau dan bergegas mengirimnya ke wilayah memiliki alat uji DNA terdekat kemudian memverifikasinya ke pusat.
Selain Bakso Mekar, beberapa gerai makanan lainnya di Pekanbaru juga tak luput dari pemeriksaan. Hasilnya, beberapa dari mereka kedapatan menggunakan pewarna tekstil dan bahan berbahaya lainnya.
Hasilnya, mereka melakukan upaya rekomendasi untuk memperbaiki kinerja para wirausahaan. Perlakuan itu sama seperti yang dilakukan pada kedai Bakso Mekar.
Setelah dipastikan mengandung babi, maka mereka baru bisa lakukan kontak kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk segera menindak lanjutinya.
"Sehingga, sampai bulan ini saja, kita baru bisa menguju sebanyak 600 sampel. Karena kita tidak punya alat uji DNA nya, sampel kita kirim ke Aceh. Setelah hasilnya dinyatakan positif kemudian di falidasi kembali ke Jakarta. Jadi hasil dari Bakso Mekar itu bisa dikatakan tidak terbantahkan lagi,"tegasnya.
"Kabar gembiranya, alat uji DNA itu sebentar lagi akan kita miliki kok. Pengadaannya sudah kita ajukan. Sehingga sampel yang akan diuji itu bisa lebih banyak. Harapannya Pekanbaru ini tak ada lagi makanan ataupun obat-obatan yang tak laiak konsumsi," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline