2018, Taman Teknologi Pertanian Siak Siap Dilimpahkan ke Pemkab

Kepala-BPTP-Riau-Kuntoro-Boga-Andri-sambangi-Bupati-Siak.jpg
(Effendi)

Laporan: EFFENDI

RIAU ONLINE, SIAK - Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) telah membangun Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Kabupaten Siak. Selama tiga tahun, balitbang akan melakukan pendampingan dalam menerapkan teknologi pertanian di wilayah dan setelah itu akan dilimpahkan ke pemkab setempat.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, Kuntoro Boga Andri menjelaskan, TTP yang berlokasi di kecamatan Sungai Mandau ini sudah berjalan selama dua tahun, meskipun pelaksanaannya baru dimulai pada bulan September 2016.

"Sejauh ini, kegiatan fisiknya ini sudah mencapai 50 persen, sedangkan untuk pembangunan sarana dan prasarana sudah 95 persen," sebut Kuntoro, Jumat, 18 Agustus 2017, usai berjumpa dengan Bupati Syamsuar.

Adapun kegiatan teknis dan pembinaan sudah dilakukan antara lain pembenihan padi, budidaya bawang dan itik, sedang berjalan (on going) sekitar 60 persen.


Mengingat waktu operasional sudah berjalan 2 tahun, diperkirakan akhir 2018 semuanya sudah bisa diselesaikan, dan siap diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Siak.

Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan pendampingan guna memantau perkembangan TTP Siak, jangan sampai terbengkalai dan tidak bermanfaat.

Kuntoro menambahkan, manfaat dari Taman Teknologi Tersebut tersebut adalah, bisa meningkatkan sumber daya manusia (petani) lokal, kemudian Kabupaten Siak akan memiliki sumber benih yang lebih dekat.

"Selama ini kita mendatang benih padi dan bawang dari Jawa, tentunya perlu biaya yang besar terlebih lagi ada penyusutan. Jadi kalau pusat pembenihan sudah ada, otomatis biaya transportasi sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Selain itu, melalui TTP Siak, diharapkan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan akses akan jenis-jenis tanaman dan budidaya yang baru, termasuk perkembangan varietas yang ada.

Ini sudah terbukti, di Sungai Mandau itu dulu masih menggunakan varietas lokal. Namun kini, petani sudah banyak beralih ke varietas lain lebih menguntungkan. Artinya kalau tidak cocok dengan yang ini bisa beralih ke yang lain.

Terpenting bagaimana TTP tersebut bisa melahirkan wirausaha. Calon wirausaha ini bisa belajar serta mandiri didukung Pemkab untuk membuka pusat-pusat usaha baru. Namun, hakekatnya akan menjalin jaringan kuat terhadap semua komponen yang tujuannya membangun sistem pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih baik.

 Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline