Tolak Impor Garam, Menko Darmin Cuek saat Mahasiswa Serahkan Garam Dapur

Presma-Universitas-Riau-Serahkan-Garam-Dapur.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Presiden Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Rinaldi Parepare geram penolakan garam dapur yang ingin diberikannya langsung kepada Menkoperekonomian, Darmin Nasution.‎

 

Mereka mengetahui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Garam (Persero) mengimpor garam berton-ton dari Australia dengan alasan langkanya ketersedian garam di loka.

 

 

Ia menilai simbolis pemberian garam dapur ini merupakan bentuk ketidakhadiran negara semakin melemahnya ekonomi rakyat dalam kurun waktu 1.000 hari masa kepemerintahan Presiden RI, Joko Widodo.



 

Baca Juga: Letjen Syarwan Hamid Ingatkan Presiden Jokowi Jangan Adu TNI Dengan Rakyat


"Kami dari BEM Unri di sini padahal diundang dan diberikan izin masuk untuk menyiapkan kajian tentang lemahnya ekonomi bangsa ini. Tapi mengapa seperti ini. Aksi Ini juga bersumber dari ditariknya subsidi listrik berdampak pada bertolakbelakangnya peningkatan ekonomi seperti disampaikan tadi," kata Rinaldi usai gagal memberikan garam dapur di Hotel Pangeran, Senin, 31 Juli 2017.

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, ia dan satu rekanannya, dihadang dan dihalang-halangi petugas kepolisian dari Satuan Provost yang tak ingin dirinya menyampaikan aspirasi mereka.

 

Selain mereka, juga petugas tak berseragam berniat lakukan hal serupa kepada keduanya. Hingga akhirnya menteri tersebut menaiki kendaraannya dan berlalu meninggalkan lobi hotel.

 

Tak sepatah kata yang dilontarkan oleh Darmin kepada pendemo menginginkan aspirasi mereka didengar. Sebelumnya, Menteri Koordinartor Perekonomian, Darmin Nasution, menghadiri Seminar Nasional digagas Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) terkait mencari model CSR sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Hotel Pangeran, Pekanbaru.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline