Perusahaan Besar Masih Enggan Lirik Jaminan Pensiun dari BPJS

Kepala-Kantor-BPJS.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah Riau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Budiono mengungkap penyebab perusahaan dalam skala besar yang ada di Riau masih enggan melirik jaminan pensiun untuk diterapkan di perusahaan mereka.

Padahal manfaat yang dirasa oleh tenaga kerja sangat besar. Dengan ikut berpartisipasi, para tenaga kerja tersebut telah memiliki jaminan pensiun yang dahulunya tidak pernah terpikirkan dilakukan oleh karyawan swasta yang ada di Indonesia.

"Salah satunya karena ini adalah barang baru. Dibutuhkan sosialisasi yang masif sehingga pemahamanan penghitungan mekanismenya dapat tergambarkan," katanya, Senin, 8 Mei 2017.

Upaya mereka agar perusahaan yang memiliki aset di atas Rp500 miliar ini dapat berpartisipasi adalah dengan tetap mengirim surat pelaksanaan program bagaimana mekanismenya akan berjalan.‎



Baca Juga: BPJS Akan Cabut Kerja Sama Jika Rumah Sakit Diskriminasi Pasien

"Harapannya nantinya agar mereka sadar dengan regulasinya kompleks dan nantinya perusahaan paham dan mengerti. Seandainya tenaga kerja meninggal, maka akan diturunkan oleh ahli waris. Apabila suami atau istri (tenagakerja) meninggal dunia, maka akan diturunkan kepada anak sampai usia menginjak 23 dan sebelum menikah," tutupnya.

Untuk penerapannya, hanya 40 persen dari 3.800 perusahaan dalam skala besar yang ada di Riau telah mengikuti program ini.

"Untuk tahun ini ada enam perusahaan yang sudah tertarik dan akan melirik. Itu hanya tinggal waktu saja, mengingat sedang dalam pengalihan program pensiun yang secara mandiri mereka lakukan," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline