Kepala Rutan Sialang Bungkuk Dicopot, Tumbal Bobroknya Pengelolaan Lapas

Tahanan-Kabur-Berhasil-Ditangkap.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kaburnya 448 tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Kulim, Tenayan Raya, Pekanbaru, memakan korban. 

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) mencopot Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Teguh Trihatmanto dari jabatannya. Teguh dinilai gagal memimpin 1.800 orang tahanan yang berkapasitas tak lebih dari 400 tahanan tersebut. 

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak mengatakan, posisi Teguh digantikan pelaksana harian (Plh) akan ditunjuk dalam waktu dekat.

Baca Juga: Tahanan Rutan Kabur 448 Orang, 221 Tahanan Sudah Ditangkap

"Iya. Jadi Kepala Rutan Sialang Bungkuk diganti dengan Pelaksana Harian. Hari ini sudah dibuat siapa namanya. Petugas lainnya juga sudah kita ganti," kata Dusak, Sabtu, 6 Mei 2017, di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru.

Ia menjelaskan, kondisi Rutan Sialang Bungkuk saat ini sudah berangsur kondusif dan terkendali. Mereka juga memeriksa sejumlah petugas terkait informasi pungutan liar terhadap para narapidana dan tahanan diduga dilakukan pejabat Rutan.

"Para tahanan meminta agar petugas tersebut dipindahkan. Mereka dianggap terlalu ekstrem. Tapi kalau saya inginnya diperiksa, kalau mereka punya kesalahan harus ada sanksi," kata Dusak.


Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk

Kaburnya 448 tahanan, Jumat, 5 Mei 2017, pukul 12.45 WIB, dipicu buruknya pelayanan diberikan petugas, sipir dan para pendamping tahanan (Tamping) Rutan. Buruknya pelayanan tersebut juga dipicu banyaknya pungutan liar (Pungli). Sedikit-sedikit uang. 

Saat ini, tuturnya, sudah ada 104 tahanan yang dipindahkan dari Rutan Sialang Bungkuk ke Lapas Klas IIA Pekanbaru dan Lapas Bangkinang.

Anggota Komisi III DPR RI membidangi Hukum periode 2004-2009, Hj Azlaini Agus, mengatakan, kaburnya 300-an tahanan dari Rutan Silang Bungkuk Pekanbaru, Jumat, 5 Mei 2017, tidak bisa dipandang dalam perspektif sempit.

Klik Juga: (Video) Detik-Detik Ratusan Tahanan Kabur Dari Rutan Sialang Bungkuk

Peristiwa kabur secara massal tersebut menunjukkan adanya kondisi tidak baik dialami para tahanan secara merata. Kondisi tidak baik tersebut terutama akibat over kapasitas jumlah tahanan, sarana prasarana sangat tidak layak secara kemanusiaan.

"Kondisi tersebut diperburuk dengan praktik pungli, bahkan dapat dikatakan sebagai pemerasan dilakukan petugas Rutan terhadap para tahanan," kata Hj Azlaini Agus, kepada RIAUONLINE.CO.ID. 

Mereka, tuturnya, tidak dalam keadaan ''sungguh-sungguh mau melarikan diri''. Pelarian mereka hanya sebagai peringatan kepada pimpinan dan jajaran Rutan, tahanan menolak perlakuan tidak baik selama ini dialami.

"Sekarang ini kejadiannya mereka kabur beramai-ramai, di masa akan datang, jika kondisi dan perlakuan buruk para petugas Rutan tidak diperbaiki, sesuatu lebih buruk bisa terjadi," tuturnya mengingatkan. 

Azlaini megingatkan, para Tahanan itu tidak bermaksud melarikan diri. "Kalau mereka sungguh-sungguh mau melarikan diri, tentu mereka lakukan sendirian atau dalam kelompok kecil. Kondisi Rutan sesungguhnya sangat memungkinkan siapapun untuk melarikan diri," katanya. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline