UPT Museum Sang Nila Utama Bantah Tudingan Tak Lindungi Benda Bersejarah

Koleksi-Museum-Sang-Nila-utama.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Sang Nila Utama, Sri Mekka menepis tudingan para mendemo yang tergabung dalam Gerakan Aksi Peduli Sejarah Riau (GRAPARI) yang menyebutkan bahwa pihaknya tidak bekerja melindungi barang peninggalan sejarah di museum itu.

Sri Mekka mengatakan pihaknya telah berupaya untuk merenovasi bangunan museum agar tampak indah dan aman namun, upaya itu kandas di tengah jalan.

"Tahun 2016 yang lalu saya sudah menganggarkan gedung untuk tata pameran induk sebesar Rp 6 miliyar, perbaikan ruang serbaguna Rp 1,5 miliyar dan fitrip (lemari penyimpanan) sebesar Rp 1,5 miliyar. Tetapi karena tidak jadi dikerjakan, berarti semuanya mundur dong," katanya di halaman museum, Selasa, 4 April 2017.

Baca Juga:GRAPARI Gelar Ritual Tolak Bala, Sebut Museum Sang Nila Utama Berhantu

Setelah mendapat penolakan, menurutnya, tahun ini pihaknya kembali mengajukan rencana renovasi tersebut, namun tetap kandas.


"Rencananya sudah jadi, tetapi lelang fisiknya gagal. Tahun ini juga sudah saya ajukan kembali, tetapi ya itulah," tambahnya kecewa.

Namun upayanya untuk meremajakan bangunan tidak sepenuhnya ditolak pemerintah. Pihaknya telah menganggarkan Closed Circuit Television (CCTV) kurang dari Rp 200 juta, harapannya pemasangan akan segera rampung.

Terkait hilangnya benda-benda berharga, kata Sri Mekka, hal itu terjadi sebelum museum berada di naungan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.

Klik Juga: Tuntut Pengelola Museum Sang Nila Utama Dipecat, GRAPARI: Jelas Bobrok

"Tahun itu dulunya kan hanya museum tidak ada Dinasnya, sehingga orangnya semakin ramai. Di saat itulah kita terlengah sedikit," katanya kecewa.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal Zen mengatakan telah mengupayakan segala cara termasuk menyurati interpol dan Diretorat Bea Cukai Riau dan Sumbar untuk halangi perginya cagar budaya Riau ke negara lain.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline