RIAU ONLINE - Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi pasar narkoba nomor satu. Namun tahukah Anda, beberapa daerah di Indonesia bahkan tumbuh subur ganja hingga menjadi ladang ganja terbesar.
Mengingat ganja juga merupakan bahan dasar obat-obatan medis yang diguankan sebagai bius, di beberapa tempat di Indonesia ladang ganja mengantongi izin. Sayangnya, sejumlah oknum menanam ganja untuk dijual sebagai narkotika. Beberapa daerah di Indonesia bahkan dikenal sebagai ladang ganja terluas.
Sumatera Utara
Sekitar 60 hektar ladang ganja ditemukan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Ladang ganja itu tumbuh subur tak jauh dari lapangan latihan TNI.
Hingga kini, belum diketahui pemilik dari ladang ganja tersebut. Dugaan sementara, masih banyak lagi ladang ganja yang belum ditemukan oleh pihak kepolisian di daerah Mandailing Natal.
Jambi
Polisi Jambi menemukan beberapa ladang ganja di beberapa titik di Kerinci, Jambi, setahun lalu. Ladang ganja ditemukan berawal dari ketidaksengajaan polisi saat menangani kasus penculikan anak. Tersangka dalam kasus tersebut tertangkap tangan membawa ganja.
Setelah ditelusuri ternyata di beberapa titik di Kerinci tumbuh subur ganja. Ladang ganja juga ditemukan di daerah Ujung Ladang Jambi. Ladang-ladang ganja ilegal tersebut lantas diperiksa dan dimusnahkan. Saat itu, polisi juga mengamankan 41 paket daun ganja siap edar dari daerah tersebut.
Bengkulu
Pada 2015, ditemukan ladang ganja seluas 5,5 hektar di sebuah hutan lindung Bengkulu. Setahun kemudian, Polisi setempat kembali menemukan 2 hektare ladang ganja di kawasan Bengkulu.
Kualitas ganja di Bengkulu tercatat nomor dua di Indonesia, namun merupakan pemasok ganja di dunia.
Aceh
Aceh, dikenal sebagai pemasok ganja dunia. Sekitar 200-an hektare lahan ladang ganja tersebar di berbagai titik di daerah tersebut. Sebenarnya, ganja di Aceh dimanfaatkan untuk kebutuhan medis. Namun, sejumlah oknum menyalahgunakan dan menjual ganja sebagai bahan narkotika.
Ganja yang tumbuh subur di Aceh bahkan menjadi konsumsi bagi masyarakat setempat, seperti dilansir dari Boombastis, namun tidak memberikan efek sakaw atau mabuk.
Ganja di Aceh dikenal sebagai satu dari yang terbaik, sebab itu dihargai mahal. BNN sudah membatasi produksi ganja di Aceh dengan membakar ladang ganja di beberapa titik, namun sebagian dibiarkan untuk kebutuhan medis.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline