Bidan Desa Ditandu Sejauh 8 KM Usai Melahirkan di Tengah Longsor Limapuluh Kota

Titik-Longsor-di-Limapuluh-Kota.jpg
(INSTAGRAM BNPB INDONESIA)

RIAU ONLINE - Seorang Bidan Desa yang melahirkan di lokasi bencana banjir dan longsor di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, terpaksa ditandu sejauh delapan kilometer menuju rumah sakit karena akses yang terputus dan tertimbun longsor.

Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, mengatakan, Bidan Desa bernama Yunita Sari (27) yang juga tengah mengandung hampir 11 bulan itu melahirkan di lokasi bencana saat hendak menuju rumah pasiennya, Esis (19).

"Belum sempat membantu pasienya itu, Sari mengalami kontraksi dan harus melahirkan,” tuturnya, dilansir dari Okezone, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca Juga: 2 Heli Distribusikan Logistik ke Tiga Daerah Terisolasi di Limapuluh Kota

Sari harus rela melahirkan dalam keadaan darurat karena akses jalan menuju rumah sakit terputus akibat longsor. Usai prosesi melahirkan, kata Irfendi, Sari terpaksa ditandu warga sejauh 8 kilometer untuk mencari bantuan berupa kendaraan agar mendapat perawatan ke rumah sakit.



Tandu yang digunakan bukan tandu medis untuk penanganan korban bagi tim, melainkan tandu darurat yang dibuat dari satu batang kayu yang dililit dengan kain panjang sebagai tempat berbaring Sari.

Sari ditandu warga secara bergantian hingga tiba di lokasi kendaraan yang menjemput.

Simak berita Banjir Pangkalan lainnya dengan klik di sini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline