Korban Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota Bertambah. Ini Daftarnya

Evakuasi-BNBP.jpg
(INSTAGRAM BNBP INDONESIA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jumlah korban akibat banjir dan longsor bertambah. Posko Tanggap Darurat dan Longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, hingga kemarin, Minggu, 5 Maret 2017 pukul 21.30 WIB, melaporkan 2 orang korban meninggal dunia dan 2 orang luka berat akibat banjir dan longsor. Hingga kini, korban meninggal dunia menjadi 6 orang, termasuk seorang bayi.

Setelah ditetapkannya tanggap status tanggap darurat sampai 9 Maret 2017 mendatang oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) yang terhitung sejak 4 Maret lalu, penanganan darurat bencana banjir dan longsor terus dilakukan selama masa tanggap darurat.

Berikut nama-nama korban meninggal dunia akibat longsor dan banjir, seperti disebutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) melalui Instagram BNBP Indonesia:

Baca Juga: Usai Lihat-Lihat Banjir Pakai Heli, Gubri: Kita Amati Aman-Aman Saja

1. Doni Fernandes (33) karena tertimbun longsor.
2. Teja (19) karena tertimbun longsor.
3. Yogi Saputra (23) karena tertimbun longsor.
4. Karudin (25) karena tertimbun longsor.
5. Muklis (45) karena hanyut banjir.
6. Bayi (2 hari) karena terendam banjir.

Sementara, korban yang mengalami luka berat adalah Syamsul Bahri (22 tahun) dan Candra (42 tahun). Berdasarkan informasi dari Posko, ditemukan pula bayi meninggal di Puskesmas Pangkalan.


Klik Juga: Longsor Di KM 17 Koto Alam, Pangkalan Renggut 4 Nyawa

Rabu, 1 Maret 2017, bayi tersebut setelah prosesi kelahiran di Puskesmas kemudian dimasukkan inkubator. Saat masih dalam inkubator tiba-tiba air deras masuk dan merendam Puskesmas Pangkalan sehingga bayi tidak dapat diselamatkan pada Kamis, 2 Maret 2017. Saat kejadian listrik padam karena banyak tiang listrik roboh terkena longsor.

Hingga kini, banjir dan longsor telah terjadi pada 25 titik, yakni 13 titik longsor dan 12 titik banjir. Longsor tersebar pada 9 titik di Kecamatan Pangkalan. Sedangkan banjir tersebar pada 7 kecamatan dengan titik banjir tertinggi mencapai 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan, disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Maek di Kecamatan Pangkalan, sungai Batang Kapur di Kecamatan Kapur IX, sungai Batang Sinamar di Lareh Sago Halaban dan sungai Batang Harau di Kecamatan Harau.

Lihat Juga: Inilah Daerah Di Riau Yang Terendam Banjir

Sementara saat ini, akses jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Barat – Riau masih terputus dan belum dapat dilalui akibat longsor. Sebagian material longsor sudah dibersihkan dengan mengerahkan alat berat. Namun ada ruas jalan yang longsor dan ambles sehingga perlu perbaikan.

Sedangkan kondisi listrik belum semuanya pulih. Longsor menyebabkan beberapa instalasi milik PLN rusak. Akibatnya 117 gardu listrik terpaksa dipadamkan dan 14.657 pelanggan PLN tak teraliri listrik.

Simak berita Banjir Pangkalan lainnya dengan klik di sini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline