Survey UNRI Ungkap Fakta di Masyarakat Jelang Pilwako Pekanbaru

Seminar-Survey-Unri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau (UR), Hasanudin mengatakan bahwa setelah survey terhadap persepsi publik dalam memilih Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang dilakukan mahasiswanya, diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat dijadikan acuan oleh kelima paslon yang bertarung.

Survey yang menggunakan pola mix people dengan tujuan penekanan terhadap mahasiswanya agar di lapangan memiliki jiwa realitas, mengumpulkan beberapa kesimpulan seperti masih tingginya keberpalingan terhadap paslon yang menjadi pilihannya sebelum waktu pencoblosan tiba.‎

"Menariknya para peneliti mahasiswa ini mampu mengumpulkan data bahwa ternyata banyak masyarakat yang swing votes atau keberpalingan," katanya saat pemaparan, Kamis, 9 Februari 2017.

Baca Juga: Universitas Riau Lakukan Survey Pilwako Pekanbaru 2017

Dari hasil survey itu didapati bahwa terdapat 50 persen penduduk yang telah diambil samplenya lebih memilih untuk berpaling dari paslon pilihannya semula ketika akan tiba waktu hari H nya.


"Untuk persentasenya hampir 50 persen belum menyatakan keinginan untuk memilih kemana. Terbukti Ini bisa menjadi amunisi bagi paslon tertentu untuk mengungguli kandidat lain dan maju menjadi pemenang," imbuhnya.

Kemudian dikatakannya bahwa hasil survey tersebut menunjukkan bahwa kecenderungan masyarakat untuk tidak menerima paslon yang memiliki pemikiran baru dituangkan dalam kampanyenya yang seharusnya masyarakat tidak melakukan itu dan menerima pemikiran baru yang ditawarkan oleh paslon tersebut.

Klik Juga: Gugup, Ramli Walid Ditertawakan Dan Disoraki Karena Salah Sebut Nomor

Hal ini menurutnya dikarenakan sample yang diambil merupakan para elite masyarakat, sehingga terbentuklah pemikiran-pemikiran seperti perasaan diancam dan ketidak terbukaan masyarakat dalam memberikan jawaban terhadap kuisioner yang telah diberikan.

Terakhir, lanjutnya, dari hasil survey itu didapatlah fakta di lapangan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh para paslon seperti money politik merupakan hal yang biasa dilakukan untuk memenangkan para paslon maju menuju ke Pekanbaru 1.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline