RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembentukan Assessment Center Provinsi Riau tahun 2015 silam, perlahan-lahan mulai menampakkan hasilnya. Berbagai Pendidikan dan Latihan (Diklat) untuk para assesor Aparatur Sipin Negara (ASN), mulai dilakukan di Assessment Centert tersebut.
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Riau menilai suatu keharusan menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) guna mengisi posisi-posisi di satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Metode yang digunakan guna mengembangkan potensi ASN dengan menjalankan program Assessment Center melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Assessment Center, pada 2015 lalu.
Dalam suatu kesempatan, Kepala BKP2D Riau, Asrizal mengatakan, pembentukkan Assessment Center dikembangkan guna menyiapkan tenaga para assessor.
Awal-awal pembentukkannya, Asssessment Center, Pemprov Riau telah menyelenggarakan Diklat Assessor SDM Aparatur bagi ASN yang disaring melalui Seleksi Assessor Provinsi Riau. Hasilnya, 66 ASN mendaftar, namun yang ikut seleksi 51 peserta.
Seleksi tersebut difasilitasi Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan target 15 calon peserta Diklat Assessor SDM Aparatur. Sayangnya, hasil seleksi hanya merekomendasikan 14 peserta guna mengikuti Diklat Assessor SDM Aparatur.
"Proses Seleksi Assessor tersebut bertujuan untuk mendapat Aparatur Sipil yang benar-benar memenuhi kompetensi sebagai Fungsional Assessor," lanjutnya.
KEPALA Badan Kepegawaian Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Riau
Diklat ini berlangsung selama hampir 3 pekan dengan narasumber berasal dari BKN. “Diklat tersebut dilakukan dengan tujuan agar seluruh peserta dapat memperkuat pembentukan dan pengembangan Assessment Center Provinsi Riau ke depannya,” jelasnya.
Asrizal mengatakan, UPT Assessment Center kini telah memiliki 300 tenaga assessor, 13 orang di antaranya bersertifikasi BKN dengan memiliki kompetensi untuk melakukan assessment terhadap ASN di lingkungan Pemprov Riau.
Tim assessor ini, diberikan tugas untuk melakukan penilaian dan mengetahui sejauh mana kompetensi dimiliki ASN tersebut yang sudah diberdayakan pada proses assessment pemilihan sekretaris daerah Provinsi Riau, beberapa waktu lalu.
Hasilnya, terpilih dua nama dikirim ke Menteri Dalam Negeri, sehingga terpilihlah satu nama menduduki jabatan tersebut untuk beberapa tahun mendatang.
Assessment center kali pertama berkembang di lingkup militer Jerman pada era Perang Dunia II. Tujuannya untuk memilih para calon perwira unggulan akan maju ke medan laga. Metode tersebut kemudian diaplikasikan oleh Inggris dalam bentuk “War Office Selection Board”.
Ini kemudian diadopsi dan digunakan oleh Amerika Serikat dalam kegiatan seleksi para agen untuk “Office of Strategic Services”, kemudian diadopsi American Telephone and Telegraph dalam kegiatan bisnis lazimnya.
Lalu, untuk Provinsi Riau, assessment center merupakan sekumpulan prediksi yang digunakan guna meramalkan keberhasilan pegawai, terutama ditujukan bagi mereka akan duduk dalam jabatan-jabatan tinggi/strategis. Lembaga ini merupakan prosedur mengukur tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan atau knowledge, skills, and ability (KSA) dengan menggunakan beberapa instrumen. Tingkat KSA seseorang akan terpolakan dalam suatu tingkah laku yang didemonstrasikan pada saat pelamar menyelesaikan tes kemampuannya.