RIAU ONLINE - Basuki Tjahaja Purnama tengah terjebak dengan pernyataannya saat melakukan blusukan di Kepulauan Seribu pada akhir September lalu. Di tengah blusukannya, Ahok mengutip ayat suci Alquran dan menyebar di media sosial setelah dipotong sehingga memicu perbedaan penafsiran.
Aksi demonstrasi pun terus bergulir, hingga sampai pada puncaknya hari ini, 4 November 2016. Sejumlah organisasi Islam yang mengaku berada di payung Gerakan Nasional Pembela Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) menggelar demonstrasi besar-besaran.
Massa yang diperkirakan berjumlah ratusan ribu itu menuntut agar polisi terus memproses hukum Ahok dengan tuduhan penistaan agama.
Ahok pun pasrah dan memilih tetap diam. Bahkan sebagai calon gubernur DKI petahana, Ahok tetap blusukan menyambangi warga Jakarta. Ahok mengaku tidak takut blusukan saat kampanye. Sebab kata Ahok, dia dan pengawalnya bisa menjaga diri.
Baca Juga: Beredar Foto Militan Suriah Ancam Bunuh Ahok
"Pasrah kita sama Tuhan. Tuhan yang atur hidup ini," ujar Ahok di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dilansir dari Liputan6.com, Jumat, 4 November 2016.
Tak hanya didemo, saat blusukan di Pasar Kaget, Rawabelong, sejumlah pendemo mengusir dan berupaya menyerang Ahok. Berbekal poster berisi cacian yang ditujukan kepada Ahok, massa meneriakkan caci maki kepada Ahok.
Akibatnya, Ahok harus dievakuasi dengan angkutan umum yang melintas guna menjauh dari kerumunan massa. Sementara aksi saling dorong terjadi antara massa yang menunggu kedatangan Ahok dengan petugas kepolisian yang menghadang mereka.
Meski demikian, Ahok tetap tersenyum dan melayani warga yang hendak bersalaman dengannya saat dievakuasi menggunakan angkot.
Klik Juga: Didatangi Ibu Berhijab Putih, Ahok Didoakan Dapat Hidayah
Aksi penghadangan juga terjadi Gang Langgar 3 Pejaten Timur, Pasar Minggu. Saat itu, Ahok juga tengah blusukan. Di sana Ahok oleh seorang pemuda dengan pertanyaan. "Pak, bagaimana soal penistaan agama?" tanya pemuda itu sambil menyalami Ahok di Pejaten Timur Jakarta Selatan.
Ahok kemudian menjelaskan soal tudingan itu. "Saya enggak maksud menista agama, orangtua (angkat) saya Islam," jawab Ahok.
"Itu agama saya, Pak? Saya enggak terima," jawab pemuda itu.
Sebenarnya, Ahok sudah berkali-kali meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya itu. "Saya kan sudah sampaikan berkali-kali, kalau saya dianggap salah pun, saya kan sudah menyampaikan mohon maaf," ujar Ahok.
Lihat Juga: Terjunkan Ratusan Personel Amankan Demo Esok, Kapolres: Silakan Unjuk Rasa
"Kalau orang beragama, Tuhan pun memaafkan manusia yang sudah menyampaikan permohonan maaf. Itu saja," Ahok menambahkan.
Tak hanya meminta maaf, Ahok juga sudah datang ke Bareskrim Polri untuk mengklarifikasi pernyataannya itu. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga siap diperiksa oleh polisi atas dugaan penistaan agama.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline