Nyinyir ke Pegawai yang Boros Listrik, Gubernur Riau: Harus Hemat

Gubernur-Riau-Berikan-Sambutan.jpg
(HUMAS PEMPROV RIAU FOR RIAUONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengaku sering nyinyir kepada pegawai honorer maupun ASN di lingkungan pemerintah provinsi Riau dalam mengimbau penghematan penggunaan listrik. Hal ini dilakukan karena Pemprov Riau kini tengah menggalakkan penghematan listrik.

 

Seringnya Gubernur yang akrab disapa Andi ini mengomel soal penghematan listrik dikarenakan banyak pegawai maupun ASN yang masih menganggap remeh persoalan daya listrik ini. Hal ini yang membuat imbauannya soal penghematan listrik seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tak berjalan sesuai harapannya.

 

"Seperti rumah Gubernur, wakil Gubernur banyak honor yang bekerja di sana, terkadang lampu masih hidup sampai jam sembilan pagi. Kan itu memalukan, jadi saya tegur. Mau tidak mau terpaksa kita nyinyir," terang Gubernur Riau, Andi Rachman, Rabu, 2 November 2016.

 


Pejabat eksekutif yang berasal dari Partai Golkar ini pun dengan tegas meminta Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben) Provinsi Riau, Syahrial Abdi untuk jangan takut menindak dan memberi peringatan kepada instansi ataupun pejabat yang tidak melakukan penghematan energi ini, termasuk kepada dirinya yang merupakan gubernur Riau.

Baca Juga: Inilah Kegiatan Gubernur Riau Mulai Puncak Wisata Religi Hingga MTQ Riau

 

"Serta rumah dinas dan badan juga kita ingatkan, termasuk kantor-kantor pemerintahan. Seperti gedung Bank Riau Kepri maupun kantor gubernur itu cantik kalau hidup lampunya pada malam hari. Tapi waktu bayarnya ini yang harus kita pikirkan," kata Andi Rachman sembari tersenyum.

 

Selain itu, Andi Rachman juga menginginkan penggunaan listrik yang tidak perlu segera dimatikan. Apalagi rencana penghematan ini juga, Pemprov Riau telah membuat aplikasi Riau Energy Saving Goverment Office atau Resgo untuk memantau penggunaan daya listrik disetiap SKPD.

 

"Tim ada, kalau perlu itu dicek. Walaupun itu di ruang Gubernur, Sekretaris Daerah masuk penilaian juga. Ini harus diusahakan harus hemat," ujarnya.