Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, MERANTI - Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) melibatkan 25 personel Polri, 1 prajurit TNI, 3 BPBD 3, 9 orang MPA, Manggala Agni dan masyarakat, memadamkan satu titik api pada lahan gambut, di Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, terkendala minimnya sumber mata air.
Kebakaran tersebut semakin membesar sejak Sabtu, 15 Oktober 2016. "Memang benar Satgas pada saat itu kesulitan memadamkan api sudah memakan lahan seluas 50 hektare," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Minggu, 16 Oktober 2016.
Selain di lokasi minim pasokan air, Guntur juga mengatakan, kondisi cuaca di lokasi kebakaran tidak bersahabat. Hembusan angin membuat proses pemadaman terganggu, sehingga api pun cepat mudah membesar.
Baca Juga: Ini Janji Kapolda Riau Baru Soal SP3 Kasus Karhutla
Walau kesulitan minimnya sumber mata air, bermodalkan dua unti mesin Robin dan 10 unit pompa racun api, dibantu dengan turunnya hujan, api berangsur-angsur dapat dipadamkan.
"Walaupun sampai saat ini api sudah mampu dipadamkan, namun di lokasi lahan terbakar masih mengeluarkan asap. Apabila siang hari api kembali menyala, karena pengaruh tiupan angin yg kencang," ujarnya.
Hingga kini, polisi masih mencari siapakah dalang dibalik penyebab lahan terbakar tersebut. Apakah disengaja atau mememang karena faktor alam.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline