RIAU ONLINE, PEKANBARU - Inilah pasukan dengan kualifikasi Para-Komando satu-satunya dari tiga matra TNI yang bermarkas di Bumi Lancang Kuning. Tak tanggung-tanggung, prajurit terpilih tersebut jumlahnya satu batalyon dengan kemampuan di atas rata-rata prajurit lainnya di Riau.
Pasukan khusus itu bernama Batalyon Komando Pasukan Khas (Yonko Paskhas) TNI AU 462/Pulanggeni. Dengan kualifikasi Para-Komando ini, tak aneh jika tugasnya melaksanakan pertahanan dan keamanan Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Skadron Udara 12, Skadron Udara 16, Skadron Teknik 045, Satuan Radar 209/Dumai, Gudang Ammo, di Provinsi Riau.
Tak hanya itu, Yonko 462/Pulanggeni ini juga mengamankan Lanud dan Satuan Radar di Tanjungpinang, dan Lanud Ranai. Tugas pokok Skadron 462 Paskhas, sebelum ditingkatkan menjadi Batalyon, seperti tertuang dalam Surat Keputusan Kasau Nomor: Kep/5/III/1999 tanggal 16 Maret 1999, bertugas mengamankan dan mempertahankan Pangkalan, Alutsista, Instalasi TNI AU, Pengendali Pangkalan Udara Depan, Pengendali Tempur, SAR Tempur serta tugas lainnya sesuai dengan kebijakan Panglima Angkatan Bersenjata.
Baca Juga: Anton Sudjarwo, Jenderal Polisi yang Sangat Disegani Jenderal LB Moerdani
Maka, tak aneh dengan banyaknya tugas tersebut, kualifikasi Para-Komando layak disandang oleh Yonko 462. Namun, tahukah Anda, jika ternyata batalyon tersebut bukan lahir dan besar di Pekanbaru, melainkan di asal lahirnya Pasukan Gerak Tjepat (PGT), nama sebelum sekarang, Paskhas, di Bandung, Jawa Barat.
PASUKAN Para-Komando Batalyon Komando (Yonko) Paskhas 462/Pulanggeni, Pekanbaru, saat Terjun Payung Penyegaran (Junggar), belum lama ini.
Yonko 462 pindah markas ke Pekanbaru dalam tiga kali boyongan. Ini sesuai dengan perintah Kepala Staf TNI AU (KSAU) Nomor: Skep/03/III/2002 tanggal 12 Maret 2002 dan RGB Korpaskhas Nomor:RGB/396/XII/2003 tanggal 29 Desember 2003.
Tiga kali boyongan itu kemudian hari dikenal dengan nama Operasi Boyong Jingga, berupa tahapan sebagai berikut:
a. 11 Maret 2002, dilaksanakan Operasi Boyong Jingga Tahap I dari Lanud Sulaeman, Bandung, Jqwa Barat ke Lanud Pekanbaru dipimpin Kapten Psk Roosen L Sinaga.
b. 26 Februari 2004, Operasi Boyong Jingga Tahap II dari Lanud Sulaeman Bandung ke Lanud Pekanbaru dipimpin Letkol Psk Eka Bagus LSP.
c. 19 April 2004, peresmian Skadron 462 Paskhas di Pekanbaru oleh Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsekal Pertama Putu Sulatra
Cikal Bakal Paskhas
Berawal dari terbentuknya Pasukan Gerak Tjepat (PGT) pada 1952 di Bandung dengan Komandan PGT I, Kapten Udara A. Wiriadinata merangkap Komandan Pangkalan Udara Andir, dalam perkembangannya PGT wilayah Bandung terdiri dari PPP Pangkalan Udara Andir, PPP Pangkalan Udara Kalijati yang masing-masing terdiri dari Kompi-kompi PPP.
Klik Juga: Beratnya Latihan Pasukan Raider TNI AD Bikin Militer AS Kebingungan
Pada 1957, dalam perkembangannya organisasi AURI dibentuklah Asisten Direktorat Pertahanan Pangkalan Udara, yang dipimpin Komandan PGT. Dan selanjutnya Komando Group Komposisi (KGK) terdiri dari PPP dan PSU.
Kemudian, 15 Oktober 1962 dibentuklah KOPPAU dengan Panglimanya adalah Men/Pangau dan wakilnya adalah Komodor Udara A. Wiriadinata. KOPPAU yang bermarkas di Bandung.
Setelah pecahnya pemberontakan G/30/S/PKI tahun 1965 di Jakarta, organisasi KOPPAU mengalami perkembangan yang kurang menguntungkan. Untuk mengatasinya dilaksanakan seminar pasukan pada tahun 1966 di Bandung. Hasil keputusan dalam seminar tersebut terbentuklah 1 (satu) pasukan di AURI satu-satunya yaitu KOPASGAT.
INILAH Markas Batalyon Komando Pasukan Khas (Paskhas) 462/Pulanggeni, di Jalan Kertama, Pekanbaru.
Memasuki tahun 1976, dibentuklah Komando Paduan Tempur Udara (KOPATDARA) sesuai dengan Keputusan Kasau Nomor : Kep/29/VI/1976 tanggal 21 Juni 1976 yang di dalamnya terdapat Batalyon dengan komposisi kekuatan sebagai berikut:
a. 2 (dua) Kompi Tempur (Kipur) di Jakarta.
b. 1 (satu) Kompi Tempur (Kipur) di Bandung.
c. 1 (satu) Gugus Pengendali Tempur (Gusdalpur) di Bandung.
d. 1 (satu) Gugus Pengendali Pangkalan (Gusdallan) di Bandung.
e. 1 (satu) Gugus Para Rescue (SAR) di Bandung.
Selang tiga tahun kemudian, 1979, organisasi Pasukan Gerak Tjepat (PGT) mengalami perubahan penataan dan penyempurnaan dalam rangka Program Pemantapan 100 Batalyon ABRI dan pada saat itu 6 (enam) Batalyon Pasgat telah dimantapkan. Batalyon-batalyon tersebut:
a. Batalyon 461 Pasgat di Jakarta.
b. Batalyon 462 Pasgat di Bandung.
c. Batalyon 463 Pasgat di Madiun.
d. Batalyon 464 Pasgat di Malang.
e. Batalyon 465 Pasgat di Jakarta.
f. Batalyon 466 Pasgat di Makassar.
Pada perkembangan selanjutnya Batalyon 1 Pasgat BKO Kopatdara dan Satuan Taktis dilebur menjadi Batalyon 462 Pasgat di Bandung pada tanggal 21 Juni 1979. Dari tanggal tersebut dikukuhkan sebagai Hari Ulang Tahun Batalyon 462 Pasgat yang sekarang bernama Batalyon 462 Paskhas.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline