Pasukan Rajawali Pemburu, Disegani Fretilin, Jadi Cikal Bakal Batalion Raider

Pasukan-Pemburu-Rajawali.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Inilah pasukan TNI terdiri dari tiga matra yang sangat disegani baik lawan dan kawan di masa 1980-1990-an. Dari pasukan inilah, cikal bakal embrio pasukan Raider yang dihidupkan saat masa konflik di Aceh, awal 2000-an. 

 

Awalnya, Pasukan Rajawali ini, demikian diberi nama, terdiri dari 10 Kompi meliputi 2 kompi Parako Kopassus, 3 kompi Marinir TNI AL dan 5 Kompi Infanteri TNI AD. 

 

Pembentukkan pasukan tersebut diinisiasi oleh Komandan Batalion 328/Lintas Udara Kostrad, sekarang menjadi Yonif Para Raider 327/Kujang Divisi I Kostrad, Depok, Jawa Barat, Mayor Inf Prabowo Subianto. Kelak Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad dan Calon Presiden RI. 

 

Baca Juga: Inilah Rahasia Prajurit Kopassus Tanpa Suara saat Sergap Musuh

 

Ketika itu, Prabowo menjabat Dan Yon 1987-1991, berhasil membuat batalion ini sebagai batalion yang benar-benar terlatih. Taktik Pemburu diterapkanya pada batalion itu menyebabkan kesatuan tersebut terpilih sebagai batalion terbaik dalam penugasan di Timor Timur (kini Timor Leste). 

 

Berangkat dari pengalaman tersebut, seperti dilansir dari Instagram Mata Padi, saat Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), ia memiliki gagasan untuk membentuk dan ikut melatih, Satgas Darat Rajawali, kemudian populer sebagai “Kompi Pemburu”.


 

Bahkan, konon, muncul pula wacana untuk setiap batalion infanteri reguler Kodam mesti mengirimkan sejumlah pasukannya guna mendapatkan kualifikasi Pemburu tersebut. Namun, tampaknya wacana tersebut urung dilaksanakan.

 

Klik Juga: Kagetnya Bule Australia Lihat Gembong PKI Kebal Peluru saat Eksekusi Mati

 

Selama pelatihan dan pendidikan dilaksanakan di Pusdik Kopassus, Batujajar, selama tiga bulan. Mereka dilatih dengan kualifikasi penjejakan, patroli jarak jauh, pertempuran hutan gunung, PJD, bunuh senyap, penyergapan/penghadangan, serangan bivak, hingga kemampuan serangan mobile udara (Air Assault).

 

Pasukan Rajawali terbukti banyak menorehkan kegemilangan, pola pergerakan mereka yang dinamis dan terus bergerak, menjejak, serta memburu hingga tuntas, setidaknya membuat GPK(Gerombolan Pengacau Keamanan), Fretilin ciut nyali.

 

Meski hanya bertugas selama beberapa tahun (sekitar 1995-1999) di Timor-Timur, setidaknya moral tempur para milisi Fretilin rontok.

 

Dalam beberapa kesaksian, bahkan pasukan Fretilin berupaya sebisa mungkin menghindar jika mengetahui pergerakan para prajurit Pemburu itu.

 

Lihat Juga: Wow! Pasukan Militer Indonesa Pernah Melatih Militer 5 Negara Ini

 

Setidaknya, Satgas ini terbukti menunjukkan hasil menonjol dalam penugasan di Timor-Timur. Sempat mengalami kevakuman, hingga akhirnya pada masa konflik Aceh, pasukan ini kemudian dibangkitkan kembali dari masa tidurnya, kelak disebutkan pula bahwa pasukan ini menjadi embrio pasukan Raider.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline