Investor Asing Ini Janji Tidak Akan Rusak Lingkungan Indonesia

Kebun-Sawit.jpg
(Internet)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Asosiasi investor asing Principles for Responsibility Investment (PRI) berkomitmen tidak akan merusak lingkungan Indonesia termasuk melakukan pembakaran hutan dan lahan.

 

Paul Chandler, Maneger Enviromental Issues PRI mengatakan pihaknya telah mengingatkan korporasi asing di Indonesia yang tergabung dalam member PRI agar tidak merusak lingkungan seperti perambahan hutan dan kebakaran hutan dan lahan.

 

"Karena kebakaran hutan dan lahan bisa berdampak ke luar Indonesia. Kabut asap yang berasal dari karhutla bahkan sampai ke Hongkong. Dan masih banyak dampak lainnya," katanya saat berada di Pekanbaru, belum lama ini.

Baca Juga: Diduga Bakar Ribuan Lahan, Menteri Siti Nurbaya dan Polri Bidik PT APSL

 

PRI memiliki beberapa member investor yang menanamkan sahamnya dikorporasi bidang perkebunan, industri olahan cuide palm oil dan industri kehutanan. Dia mengaku memang korporasi ini rentan dengan pembakaran hutan dan lahan.

 


Menurutnya, korporasi dan investor asing harus mematuhi regulasi yang menjaga kelestarian lingkungan. Paul mengatakan tidak ada hambatan pihaknya untuk mematuhi semua regulasi yang dibentuk pemerintah Indonesia.

 

Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan momen tax amnesty untuk berinvestasi di Indonesia. PRI menilai pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar setiap wajib pajak, termasuk warga negara asing.

 

"Bahkan, di Eropa, aturan perpajakan lebih ketat," katanya.

Klik Juga: Menteri Siti: PT APSL Terlibat Tiga Tindakan Melanggar Hukum 

 

Kedatangan PRI di Riau bertujuan untuk membangun industri Cruide Palm Oil dan turunan sawit lainnya. PRI tidak berniat membuka perkebunan mengingat pemerintah sudah memoratorium izin perkebunan sawit.

 

Paul mengatakan Riau merupakan daerah yang herpotensi untuk membangun industri down stream dan refinnery palm. Tahap awal ini, PRI akan melakukan survey.

 

"Pembangunan industri hilir CPO tidak akan merusak lingkungan. Kami juga akan mengolah limbah industri tersebut menjadi produk," katanya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline