RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau tengah mengembangkan beberapa kawasan pelabuhan untuk menunjang ekspor dan impor di daerah tersebut sesuai dengan program pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Ada beberapa pelabuhan tengah dikembangkan. Ini untuk menunjang ekspor komoditas unggulan Riau seperti Cruide Palm Oil, migas, pulp and paper, karet, kelapa dan lainnya," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Rabu, 17 Agustus 2016.
Pelabuhan sedang dikembangkan tersebut adalah Tol Laut Dumai, Pelabuhan Perawang Kabupaten Siak, dan Pelabuhan Kuala Enok Indragiri Hilir, dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I dan Pelabuhan Tanjung Buton, rencananya akan dikelola PT Bosowa Corporindo.
Baca Juga: Bukan Kesenian Melayu, Malah Barongsai Ditampilkan saat Penurunan Bendera Merah Putih
Pengembangan pelabuhan tersebut diharapkan mendorong perekonomian Riau. Dia juga meminta kepada perusahaan pengelola pelabuhan dapat meningkatkan pelayanan.
Riau merupakan daerah strategis karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka, Malaysia dan Singapura. Riau juga merupakan salah satu daerah penghasil CPO terbesar di Indonesia dengan total produksi 6,5 juta ton per tahun.
Untuk pengembangan Tol Laut Dumai, PT Pelindo I (Persero) tengah membangun terminal peti kemas. Pelindo telah menyiapkan lahan 10 ha lahan. PT Pelindo Dumai memiliki 3 dermaga.
Ketiga dermaga tersebut, Dermaga A sepanjang 350 meter untuk general cargo, Dermaga B sepanjang 500 meter untuk loading dan angkut CPO, dan Dermaga C sepanjang 400 meter selain untuk kapal kontainer juga untuk komoditi curah kering.
Di Pelabuhan Perawang, Kabupaten Siak, Pelindo I juga tengah mengembangkan Terminal Peti Kemas. Pelindo I menambah infrastruktur penunjang dan peralatan untuk Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Perawang di Kabupaten Siak untuk mengoptimalkan pelayanan.
General Maneger PT Pelindo I Pekanbaru Djuhaeri mengatakan Pelindo I menambah beberapa instrument penunjang pelabuhan pengangkut peti kemas, dalam bebepa tahun ini. Pelindo I akan menambah dua unit mobil crane, reach stacker, side loader dan forklift.
Klik Juga: Pagi-pagi, Warga Pekanbaru Cium Bau Gambut Sisa Kebakaran
“Penambahan instrumen dan pembangunan infrastruktur bertujuan agar bisa menangkut lebih banyak dan lebih cepat peti kemas,” kata Djuhaeri.
Selain itu, Pelindo tengah menambah infrastruktur penunjang pelabuhan seperti jalan di sekitar pelabuhan, penimbunan tanah untuk lahan peti kemas dan pembangunan dermaga.
Pelabuhan yang terletak di Sungai Siak tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Siak merupakan salah satu daerah industri di Riau yang terdapat industri pulp and paper, sawit dan CPO dan migas.
“Kami tengah menghitung berapa dana investasi yang akan diajukan untuk mengembangkan kawasan Pelabuhan Peti Kemas Perawang,” katanya.
Terminal Peti Kemas Perawang sudah aktif semenjak tahun 2012 dan memilik luas areal 7 hektare. Meski tergolong kecil dan masih berada di perairan Sungai Siak, terminal tersebut mampu menampung 68.000 teus per tahun atau 64.000 box per tahun. Terminal peti kemas tersebut juga tidak lagi memakai sistem manual.
Perusahaan plat merah tersebut juga sedang mengembangkan Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir yang sudah terbengkalai selama beberapa tahun.
Lihat Juga: Emas Olimpiade Tontowi/Liliyana Natsir Kado Indonesia Merdeka
Pelindo I telah mengucurkan dana Rp5 miliar untuk menambah infrastuktur penunjang pelabuhan. Pembangunan tersebut digesa dan akan dimulai dalam waktu dekat.
Dana Rp 5 miliar digunakan Pelindo I untuk membangun dan membenahi beberapa infrastruktur penunjang pelabuhan antara lain, tempat penimbunan barang, pengerukan alur, tangki timbun cruide palm oil.
Pelindo telah menandatangi MoU dengan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Perusahaan plat merah itu akan menggandeng BUMD Provinsi Riau PT Riau Investment Corp dan beberapa BUMD Kabupaten Indragiri Hilir.
Sementara itu, PT Bosowa Corporindo akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Buton yang terletak di Kawasan Industri Tanjung Buton, Siak. Perusahaan milik Aksa Mahmud tersebut tengah membidik izin Badan Operasional Pelabuhan untuk mengelola pelabuhan itu.
Penanggungjawab Proyek Bosowa Riau dan Kepulauan Riau, Salman Dianda Anwar, mengatakan pihaknya akan menempatkan dua unit crane untuk aktifitas bongkar muat Pelabuhan tersebut. "Bosowa Corporindo juga telah mendatangkan investor dari Tiongkok dan Taiwan untuk mengembangkan kawasan tersebut," pungkasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline