RIAU ONLINE, PEKANBARU - Para buruh kebersihan Kota Pekanbaru mengancam akan melakukan tindakan anarkis jika hingga esok hari Pemerintah Kota Pekanbaru belum membayar lunas upah mereka yang menunggak pada April dan Mei 2016.
Para buruh ini mengaku tak segan akan melakukan tindakan pengerusakan terhadap aset dan kantor Walikota Pekanbaru jika mereka tak kunjung menunaikan kewajiban mereka untuk membayar upah kerja keras mereka.
"Kita kalau sudah buntu betul, tak akan segan untuk melakukan tindakan anarkis. Kami akan hancurkan kantor wali kota dengan truk yang sudah siaga di sini. Ini memang kami siapkan untuk itu," ancam beberapa orang buruh kepada RIAUONLINE.CO.ID ketika di posko yang mereka namai Posko Menunggu Gaji, Kamis, 30 Juni 2016.
Ancaman ini mereka lontarkan karena mereka sudah jengah dan lelah dengan janji pihak Pemko yang tak pernah ditepati. Bahkan para buruh menghitung sudah 3 kali Pemko berbohong dan ingkar janji.
Hal lainnya, karena waktu hari raya idul fitri sudah semakin dekat namun nasib mereka hingga kini belum bisa dipastikan. (KLIK: Peradilan Kembali Tercoreng, KPK Tangkap Tangan Panitera PN Jakarta Pusat)
"Besok adalah hari terakhir dinas pemerintahan masuk. Kalau tak juga mereka membayar dan mencairkan gaji kami, kami bakal anarkis dan rusuh. Biarlah kami mati karena perjuangkan hak kami. Bagi kami ini jihad," tegas salah seorang buruh, Eko Novriyo.
Dirinya mengaku sudah tak takut jika harus berhadapan dengan pihak pengamanan baik dari kepolisian dan Satpol PP. Bagi mereka, nasib keluarganya lebih penting ketimbang harus takut pada mereka. (BACA: Kok Cuma Dibayar Sebulan?)
Hal tersebut juga diamini oleh rekan Eko yang lainnya. Mereka juga tidak takut jika harus berhadapan dengan para aparat kepolisian. Bagi mereka, hasil kerja keras mereka yang halal harus diperjuangkan.
"Kalau ditangkap dan ada korban jiwa kami tak takut. Biarlah sekalian republik ini tahu kalau Pemko Pekanbaru itu bobrok dalam menjalankan pemerintahan. Kita rela untuk menunjukkan itu kepada masyarakat Indonesia," timpal Romi.
Sementara ini Pemko Peanbaru dan PT Multi Inti Guna (MIG) telah melakukan pertemuan yang disaksikan oleh sebanyak 15 orang perwakilan buruh yang belum dibayar. Keduanya bersepakat untuk mencairkan upah para buruh, namun hanya satu bulan.
Para buruh masih menolak dan meminta kedua pihak ini mencairkan seluruh gaji mereka, karena tak ada alasan bagi Pemko Pekanbaru untu menahan hak yang seharusnya diterima oleh buruh.