Beginilah Curahan Hati Pelanggan Kehilangan Ponsel di SPBU

Stasiun-Pengisian-Bahan-Bakar-Umum-SPBU.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jeany, kaget tak kepalang saat ia mengetahui ternyata smartphone kesayangannya saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada sebuah jalan protokol di Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.

 

Kenaasan Jeany semakin menjad-jadi saat mengetahui ternyata smartphone yang hilang itu diragukan pihak pengelola SPBU. Tak terima, ia melaporkan kasus kehilangan ini ke Polsek Payung Sekaki, berjarak sekita 300 meter dari lokasi kehilangan. 

 

Ia menceritakan kejadian menimpanya tersebut. Saat itu, Selasa, 7 Juni 2016, pukul 21.45 WIB, ia mengisi BBM di SPBU Jalan Riau sebelum pulang ke rumahnya di Jalan Adi Sucipto, Marpoyan Damai. 

 

Baca Juga: Polisi Ini Tega Perkosa Gadis 19 Tahun

 

Ketika itu, tuturnya, ia membawa mobil kesukaanya bersama sang berusia 12 tahun. Mobil dikendaraai Jeany berhenti di poma nomor delapan. 

 

"Kejadian 7 Juni 2016 lalu, sekitar pukul 21.00 malam. Intinya prosedur SPBU selama ini saya dapatkan, pada hari itu tidak ada. Seperti mau isi berapa, dimulai dari nol, pokoknya seperti itu lah," kata Jeany, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 20 Juni 2016, usai melapor ke Polsek Payung Sekaki. 

 



Setelah tutup tangki dibuka, tanpa bertanya, petugas pengisian langsung mengisi dan pergi meninggalkan mobil. "Saya pun kaget, kok main isi saja. Saya teriak tapi engak ada petugasnya, beberapa saat tiba operatornya," cerita Jeany.

 

"‎Tidak lama kemudian orang itu datang dan saya tanya kenapa Mbak main isi saja, kan enggak tahu saya mau isi berapa. Habis itu distopnya dan ternyata sudah Rp 150 lebih sedikit," ujarnya kembali.

 

Malam itu, korban hanya membawa uang tunai Rp 50 ribu dan ditawarkan menggunakan uang elektronik oleh petugas. "‎Sudah saya katakan, saya tidak ada uang segitu. Saya ditawarkan pakai gesek saja. Tanpa pikir panjang ditambah kekesalan saya, akhirnya saya ikut," kenangnya. 

 

Di sinilah dimulainya kesialan korban. Mengingat anak masih berada dalam mobil, korban tidak menutup pintu dan segera bergegas.

 

"Pintu mobil tidak saya tutup, anak saya ada di dalam, saya pikir geseknya itu di pompa itu juga, ternyata di pompa tiga atau empat. Jadi pas keluar, wajah saya palingkan ke arah mobil, anak saya sudah keluar, saya bilang jangan tinggalkan mobil, baru dia masuk," jelasnya.

 

Klik Juga: KAMMI Siapkan Class Action Sampah Lawan Laporan ke Polisi

 

Tanpa menaruh curiga sedikit pun, korban meninggalkan SPBU berencana kembali ke rumah di Jalan Adi Sucipto. "Usai itu saya pulang sudah setengah jam baru saya ingat handphone saya mana. Tanpa turun dari kendaraan, saya balik lagi ke SPBU," katanya. 

 

Saat balik kembali ke SPBU, ia berjumpa dengan Manager SPBU. Korban diminta kembali esok hari mengingat sudah larut malam dan pergantian shift.

 

"Malamnya ketemu sama manajernya, katanya besok ketemu jam 10 pagi, hari Rabu itu. Pagi itu, dia (manajer) suruh karyawannya mengganti, tapi karyawannya tidak mau ganti. ‎Karena perusahaan itu tidak mau mengganti rugi. Intinya mereka menaruh curiga sama saya apa benar HP saya hilang," kata Jeany dengan kesalnya. 

 

Menunggu tanpa ada kepastian jelas dari pengeloa SPBU, akhirnya korban melaporkan Kejadian ini ke Polsek Payung Sekaki, siang tadi. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki, Iptu Efrin J. Manullang , membenarkan Kejadian ini.

 

"Laporan korban telah kami terima dan akan kami tindak lanjuti segera," ujarnya. 

 

Tak hanya melaporkan ke Polsek Payung Sekaki, kehilangan smartphone di SPBU ini juga ia sampaikan ke YayasaLembaga Konsumen‎ Indonesia (YLKI) Pekanbaru. "Besok pagi-pagi saya juga akan ke sana," pungkasnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline