Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - An-Nur Expo Agro merupakan pameran agro multi kultural yang diisi oleh 39 stand dan 36 multi produk diluar agro. Acara dibuka langsung Pelaksana Tugas gubernur Riau Arsydjuliandi Rachman, Jumat 6 Mei 2016.
Selain menampilkan tanaman buah, obat dan tanaman langka lainnya, disini pengunjung akan menjumpai stand kerajinan tangan dari dewan kerajinan provinsi Riau.
Pengunjung dimanjakan oleh kerajinan seperti batik, sarung bantal bermotif batik dan demo membatik. Masyarakat bisa langsung melihat proses melukis dengan malam. Yaitu melekatkan lilin menggunakan canting dengan mengikuti pola yang sudah dibuat.
Pengunjung juga bisa mencoba membatik pada kain yang telah disediakan. Evi salah satu pembuat batik menuturkan kepada RIAUONLINE.CO.ID, bahwa untuk membatik ini diperlukan ketekunan dan rutinitas
"Ala bisa karna biasa," ujarnya.
"Ya jelas beda yang baru belajar dengan yang sudah lama menekuni (sambil menunjuk hasil dari pengunjung yang hasilnya melebar kemana-mana)," dia menambahkan.
Evi menceritakan, proses awal dari kerajinan yang dia kerjakan ini. Mula-mula dia memulai dari bahan yang dipegangnya.
"Ini bahannya dari katun. Tidak semua bahan bisa dibatik ya. Selain yang terbuat atau ada didalamnya ada karetnya," ujarnya.
Evi menjelaskan motif batik Riau yang sedang dia kerjakan.
" Ini motifnya namanya sou-sou. Untuk mulai menciplak gambar bisa memakan waktu hingga satu setengah hari. Kalau untuk membatiknya sendiri bisa sampai tiga hari. Ini ukuran kainnya 2,5 meter," ucapnya.
Jika kerajinannya sudah selesai dari proses-proses yang dilewati. Diapun membandrol harga yang setimpal dari apa yang dikerjakannya.
" Bila sudah jadi ya mas, ini harganya Rp 350 ribu dari bahan yang ini dengan panjang 2,5 meter," ucapnya lagi.