Sepuluh Pegawai Lapas Kemenkumham Riau Terindikasi Pengguna Narkoba

Ferdinand-KEMENKUMHAM.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau untuk melakukan tes urin 10 pegawai Lembaga Pemasyarakatannya. Sebanyak 10 Pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terindikasi pengguna Narkoba. Kesepuluh pegawai Lapas tersebut diserahkan ke Badan Narkotika Nasional untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

"Karena masih terindikasi, maka kesepuluh pegawai kami serahkan ke BNN untuk pemeriksaan lanjutan," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham, Ferdinand, Selasa, 26 April 2016.

 

Ferdinand menyebutkan, kesepuluh pegawai yang terindikasi pemakai Narkoba tersebut merupakan petugas Lapas di seluruh Riau. Sebelumya mereka dinyatakan positif Narkoba saat dikakukan tes urine secara internal oleh Kanwil Kemenkumham, 22 Februari 2016 lalu sesuai perintah Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly.

 

Ferdinand memastikan, pegawainya tersebut merupakan pemakai murni dan tidak masuk dalam jaringan pegedar Narkoba di dalam Lapas. "Mereka pemakai murni, bukan pengedar," ujarnya

 


Ferdinand menambahkan, kesepuluh pegawai tersebut kemudian selanjutnya akan diserahkan ke BNN Provinsi Riau untuk menjalankan rehabilitasi selama 6 bulan.Ferdinand tidak mengaku tidak terburu-buru melakukan pemecatan terhadap sepuluh pegawai tersebut.

 

Sebab kata dia, pegawai yang terindikasi Narkoba itu kedapatan saat tes urin tanggal 22 Februari 2016. Sedangkan perintah pecat bagi pegawai pemakai Narkoba oleh Menteri Yasonna Laoly dikeluarkan pada Maret 2016.

 

"Mereka akan kami bina dulu, kalau nanti masih menggunakan Narkoba akan langsung dipecat," katanya.

 

Ferdinand mengaku, saat ini Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Riau tengah gencar melakukan razia gabungan bersama BNN dan Kepolisian di seluruh Lapas di Riau sebagaimana perintah Menteri Yasonna. Selain razia pengguna, pihaknya berupaya terus memutus mata rantai jaringan pengedar Narkoba dari dalam Lapas.

 

Saat ini kata dia, pihaknya telah memutus sistem jaringan seluler dan berupaya melengkapi CCTV diseluruh ruangan Lapas dan Rutan di Riau guna mencegah maraknya peredaran Narkoba dari balik penjara.

 

"Kami perketat pengawasan setiap tamu yang datang berkunjung," ucapnya.