Dalam Hal Kunjungan Wisata, Indonesia Kalah Dibanding Singapura

Objek-Wisata-Sungai-Kopu.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID)

Penulis: Wilna Sari

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata) mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang mobilitasnya tetap stabil meski krisis ekonomi dunia masih belum membaik.

 

Asisten Deputi Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Partono mengatakan saat ini destinasi dan investasi pariwisata kian meningkat dan telah menjadi salah satu sektor ekonomi yang terbesar, serta pertumbuhannya tercepat di dunia.

 

"Pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur," katanya, Senin (7/3/2016).

 


Dalam rapat koordinasi teknis perencanaan pariwisata dan ekonomi kreatif se-Provinsi Riau itu, dia juga mengatakan sektor pariwisata ini tidak terpengaruh pertumbuhannya oleh krisis ekonomi dunia.

 

KLIK JUGA : Inilah 5 Konsep untuk Kembangkan Wisata di Riau

 

"Bisa dibuktikan setelah terjadi krisis global berkali kali, jumlah perjalanan wisatawan internasional tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif, dari 25 juta orang pada 1950, naik 278 juta orang pada 1980, 528 juta orang pada 1955, hingga bertambah 1,1 miliar orang pada 2014," katanya.

 

Jika dibandingkan dengan tiga negara jiran yang berbatasan langsung dengan Riau, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke dalam negeri masih jauh tertinggal.

 

"Pada 2014, kedatangan wisman Malaysia 27,4 juta, Singapura 15,1 juta, dan Thailand 24,8 juta. Sementara Indonesia hanya mencapai 9 juta wisman di tahun yang sama. Ini masih jauh tertinggal," katanya.

BACA JUGA : Jokowi tentang Danau Toba : Tak Ada Rapat Lagi

 

Untuk itu, sesuai yang dicanangkan Presiden Jokowi, pada 2019 mendatang Indonesia akan tarik 20 juta wisman untuk melancong ke dalam negeri.

 

"Dengan target seperti itu, kami harus lebih giat lagi. Ibaratnya kerja dua kali untuk mencapai target-target itu," katanya.