Inilah Kerugian Warga saat Sungai Kampar Meluap Rendam Kampung Mereka

Sungai-Kampar-Tenggelamkan-Desa-Tanjungrambutan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Banjir yang melanda Kabupaten Kampar sejak sebulan terakhir telah menyebabkan kerugian sangat besar bagi masyarakat.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar menghitung kerugian warga atas matinya hewan ternak tak dapat diselamatkan dari luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu air oleh PLN sebagai pengelola Waduk PLTA Kotopanjang. 

 

(Baca Juga: Satu Jiwa Nyawa Banjir Kampar Peroleh Rp 15 Juta

 

Kepala BPBD Kampar, Santoso mengungkapkan, Kampar merupakan kabupaten sentra peternakan di Riau. Akibat banjir, ribuan ternak milik warga mati dan terseret arus banjir.

 

"Kita merincikan total kerugian atas binatang ternak mati itu, antara lain 22.555 ekor ayam, 1.140 ekor sapi dan 75 kolam budidaya ikan lele dengan berat mencapai puluhan ton. Ini merupakan kerugian sangat besar bagi peternakan dan tentu saja mempengaruhi target produksi peternakan Riau tahun ini," ungkap Santoso, Sabtu (13/2/2016).

 


Sementara itu, kalangan pengusaha di Provinsi Riau masih menghitung berapa total kerugian diderita pengusaha di beberapa kabupaten yang wilayahnya terendam banjir.

 

(Lihat Juga: Urut Dada Lihat Kerugian  Warga Gara-gara PLTA Kotopanjang tak Miliki Sistem Alert

 

Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Riau, Wijatmoko Rah Trisno, ketika dihubungi mengatakan, mereka masih menginventarisir kerugian pengusaha khususnya yang tergabung dalam Apindo.

 

"Kerugian kita hitung jumlahnya belum final. Kami masih menunggu laporan dari tiap pengurus kabupaten yang daerahnya terendam banjir sejak beberapa waktu terakhir ini, seperti Kampar, Rohul dan Kuansing," ungkap Wijatmoko.

 

(Klik Juga: Anda Tinggal di Tambang dan Siak Hulu? Waspadalah

 

Meski di tengah kondisi banjir tersebut, ia mengaku, pengusaha telah membantu masyarakat menjadi korban banjir. Wijatmoko turut mengapresiasi peran sigap pemerintah dengan cepat mengambil langkah melakukan pertolongan bagi korban banjir di beberapa daerah.

 

"Meski pemerintah cepat dan tanggap dalam menangani banjir, pemerintah juga harus menyelesaikan soal kerugian peternak yang nilainya cukup besar itu, Karena kerugian peternak itu juga akan mempengaruhi perekonomian Riau dan nasib ke depannya para warga tersebut," tandas Wijatmoko. 

 

Simak berita Banjir Sungai Kampar lainnya dengan klik di sini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline